Para pelayat membawa poster Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), dan pemimpin Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis yang tewas dibunuh AS di Baghdad, Irak, 4 Januari 2020. (Foto: Reuters)
Teheran, Jurnas.com – Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran menyerukan tindakan hukum nasional terhadap Instagram karena menghapus unggahan-ungahan penggunanya di Iran.
Platform Amerika Serikat (AS) tersebut diketahui menghapus foto dan video para pengguna yang bereaksi terhadap pembunuhan AS terhadap ikon perjuangan anti terorisme Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani.
Sejak Jumat, Instagram telah menghapus akun milik banyak orang Iran, yang menggunakan layanan jejaring sosial untuk mengomunikasikan kehancuran mereka pada tragedi itu, atau menghilangkan konten relevan yang unggah oleh penggunanya.
Sebelumnya kejadian itu, pesawat tak berawak AS menyerang Bandara Internasional Baghdad, yang menewaskan Jenderal Soleimani, komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), dan Abu Mahdi al-Muhandis, komando Mobilisasi Populer Irak (PMU).
Kementerian mengeluarkan pengumunan di websitenya pada Selasa (7/1), “Langkah Instagram sekali lagi membuktikan upaya AS memaksakan aliran informasi satu arah dan cara baru untuk mencoba menegakkan aturannya melalui Washington terkait jaringan sosial.”
“Ini menunjukkan bahwa mereka yang mengklaim mendukung arus informasi yang bebas, pada dasarnya, tidak memberi nilai pada kebebasan dan hak pengguna dunia maya,” tambahnya.
Jenderal Soleimani bekerja sama berdampingan dengan PMU dalam menghadapi pakaian teroris paling mematikan yang pernah menimpa wilayah tersebut, termasuk Daesh.
Iran mengecam pembunuhan Soleimani sebagai tindakan terorisme negara AS. Menurutnya agresi tersebut bertentangan klaim Washington untuk memerangi terorisme di wilayah tersebut.
Teheran mengatakan pihaknya memiliki hak untuk merespons dalam bentuk barang, dan berjanji untuk tidak meninggalkan kontribusinya terhadap upaya kontra-terorisme regional.
Alireza Jahanbakhsh, Team Melli dan pesepakbola Brighton & Hove Albion, termasuk di antara yang menjadi target pembersihan Instagram.
Jahanbakhsh mengatakan, Instagram menghapus unggahannya yang menyampaikan belasungkawa atas kesyahidan Jenderal Soleimani. “Mengapa Instagram harus menghapus unggahan tentang seseorang yang membela perbatasan dan kehormatan kita? Ini tidak bisa dimengerti,”
Pada pertengahan April, Instagram memblokir halaman milik banyak komandan IRGC.
TAGS : Agresi Amerika Serikat Donald Trump Akun Istagram Qassem Soleimani
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin