Disinfektan, Covid-19, DPD PDIP
Jakarta, Jurnas.com – Para pengurus dan kader PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar bakti sosial membagi-bagikan masker, penyemprotan disinfektan, sekaligus protes terhadap adanya pembakaran bendera partai sebagai provokasi politik.
“C, merespon tindakan aksi bakar bendera di Jakarta,” ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto saat bakti sosial di Beringharjo, Yogyakarta, Minggu, 28/6/2020.
Bakti sosial melawan Covid-19 dipimpin Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid19 Susanto Dwi Antoro, Sekretaris Gugus Tugas Endro Sulaksono, serta Anggota Loka Andung Agustanto. Kegiatan ini juga dihadiri Satgas PDI Perjuangan Kota Yogyakarta
“Kami berikan dukungan proses hukum bagi pihak yang lakukan fitnah tapi di saat yang sama kita terus bekerja dan gotong royong membantu masyarakat agar selalu sehat,” jelas Eko Suwanto.
Ia menilai Covid-19 dan provokasi politik ibaran penyakit menular yang sama-sama berbahaya. Ada dalangnya dan ada penyandang dananya. Aksi provokasi ini membahayakan kehidupan berbangsa dan membahayakan kesehatan masyarakat.
“Aksi bakar bendera jelas upaya provokasi yang inginkan bikin gaduh situasi politik nasional,” sambung Eko Suwanto yang juga Ketua Komisi A DPRD DIY.
Ia menyebut berbagi masker dan penyemprotan desinfektan, sekaligus menjadi ajang sosialisasi program percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19. Sebab saat ini ada perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di DIY.
Setiap pemda baik itu di kota Yogyakarta, kabupaten Sleman, Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul harus bekerja optimal agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Pemda harus sediakan alat cuci tangan, masker, face shield serta berlakukan protokol kesehatan untuk cegah Covid-19 bagi pedagang pasar di DIY,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Gugus Tugas Lawan Covid-19 DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Endro Sulaksono mengatakan, bakti sosial melawan covid-19 rutin dilakukan di 14 kecamatan di Kota Yogyakarta.
“Kami mengajak masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan saat beraktifitas di keramaian seperti pasar tradisional,” kata Endro.
Kata Endro, berbagi masker sebagai APD kepada pedagang pasar dilakukan dengan pertimbangan pusat keramaian menjadi titik rawan penyebaran Covid-19.
“Pemda harus terus intensifkan rapid test di pasar dan pusat keramaian agar upaya pencegahan Covid-19 segera tuntas,” jelas Endro.
TAGS : Disinfektan Covid-19 Yogyakarta
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin