Ketua PBNU, Said Aqil Siradj saat mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi
Mataram – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Agil Siroj menegaskan bahwa NU tidak akan ikut campur dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 nanti. Padahal salah satu kadernya, Menteri Sosial sekarang, Khofifah Indar Parawansa akan naik sebagai calon Gubernur Jawa Timur.
NU, kata Kyai Said, menyerahkan urusan dukung-mendukung Pilkada kepada kyai dan ulama setempat. Sebab ormas terbesar se-Indonesia ini memang tidak pernah berurusan dengan politik praktis.
“Saya serahkan kepada pengurus NU setempat, saya di pusat hanya mendoakan. Semoga Pilkada berjalan dengan lancar, aman, nyaman, tentram, demokratis,” kata
Kyai Said usai pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11).
“Saya tidak mendukung A atau B, terserah kyai di Jawa Timur. Di daerah lain juga begitu. Terserah kyai setempat,” sambungnya.
Said hanya berpesan, bila nantinya kader NU berhasil menjadi kepala daerah, dia berharap kader yang bersangkutan dapat memperkuat Ukhuwah Islamiyyah, khususnya Islam Nusantara.
“Kalau sudah berhasil jadi gubernur, harus memperkuat islam nusantara,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua PBNU Robikin Emhas, saat diminta tanggapan terkait sejumlah kader NU yang akan tampil dalam Pilkada NTB. Menurutnya, NU secara kelembagaan tidak mengurusi politik poraktis di Pilkada serentak 2018 mendatang.
“Kami serahkan kepada mereka pribadi. Urusan politk praktis itu bukan urusan NU,” ujarnya.
TAGS : Munas Ulama Konbes NU Pilkada 2018 PBNU
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25226/Kadernya-Ikut-Pilkada-PBNU-Beri-Kebebasan-Kyai-Lokal-Berpolitik/