Foto ilustrasi pasien corona
Beijing, Jurnas.com – Sejumlah peneliti di salah satu universitas ternama di China berhasil merancang robot yang bertindak sebagai dokter, dan dapat membantu menyelamatkan nyawa pasien virus corona baru (Covid-19).
Mesin tersebut terdiri dari lengan robot di atas roda-roda yang dapat melakukan ultrasound, menjalani tes swab, dan mendengarkan suara organ dalam pasien, yang biasanya dilakukan dengan stetoskop.
Tugas-tugas seperti itu biasanya dilakukan oleh dokter secara langsung. Tetapi dengan robot ini, yang dilengkapi dengan kamera, tenaga medis tidak perlu berada di ruangan yang sama dengan pasien, dan bahkan bisa berada di kota yang berbeda.
“Dokter semuanya sangat berani,” kata Profesor Universitas Tsinghua, Zheng Gangtie, kepala peneliti dilansir dari Reuters pada Senin (23/3).
“Tapi virus ini terlalu menular. Kita bisa menggunakan robot untuk melakukan tugas yang paling berbahaya,” lanjut dia.
Zheng menerangkan, ide membuat robot muncul sekitar pergantian Tahun Baru Imlek. Wuhan kala itu baru saja dikarantina wilayah (lockdown), sementara jumlah kasus dan kematian meningkat dengan cepat setiap hari.
Sebagai seorang insinyur, Zheng ingin melakukan sesuatu sebagai kontribusi. Pada hari pertama Tahun Baru Imlek, ia mendengar dari temannya, Dong Jiahong, presiden eksekutif di Rumah Sakit Tsinghua Changgung Beijing, bahwa masalah terbesar adalah pekerja garis depan yang terinfeksi.
Karenanya, dia langsung mengumpulkan tim, dan Zheng mulai bekerja mengubah dua lengan robot mekanik dengan teknologi yang sama yang digunakan pada stasiun ruang angkasa dan penjelajah bulan.
Robot-robot itu hampir seluruhnya otomatis, dan bahkan dapat mensterilkan diri setelah melakukan tindakan yang melibatkan kontak, kata Zheng.
“Tetapi umpan balik dari dokter adalah bahwa akan lebih baik jika tidak ada otomatisasi, karena kehadiran pribadi akan menghibur dan menenangkan pasien,” ujar Zheng.
Tim saat ini memiliki dua robot, yang telah diuji coba oleh dokter di rumah sakit di Beijing. Satu masih di laboratorium universitas, sedangkan lainnya di Rumah Sakit Union Wuhan, di mana dokter mulai berlatih untuk menggunakannya Kamis mendatang.
Jika semuanya berjalan sesuai rencana, robot tersebut dapat digunakan pada pasien Covid-19 di Wuhan mulai hari Minggu nanti, bersama perawat atau anggota staf lainnya.
Zheng berharap dapat memproduksi lebih banyak robot seperti itu. Sayang, dana dari universitas telah habis.
Untuk membuat robot itu, menghabiskan anggaran sebesar US$72.000. Karenanya dia tidak berencana untuk mengkomersilkan desain robotnya, tetapi berharap sebuah perusahaan datang untuk mengambilnya.
TAGS : Robot Dokter Pasien Covid-19 Virus Corona China
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin