Helikopter Chinook CH-147F dari Angkatan Udara Kerajaan Kanada melakukan perjalanan di Mali. Angkatan Bersenjata Kanada mengumumkan kesimpulannya misi selama setahun di Mali pada hari Minggu. Foto milik Angkatan Udara Kerajaan Kanada
Jakarta, Jurnas.com – Kanada mengumkan pemunduran diri misi penjaga perdamaiannya di Mali ketika lebih dari 200 tentara bersiap untuk pulang.
Sekitar 1.250 anggota Angkatan Bersenjata Kanada dikerahkan selama misi selama setahun, yang dikenal sebagai Operasi Kehadiran-Mali.
Keterlibatan mereka dalam misi yang dipimpin PBB yang sedang berlangsung termasuk evakuasi medis dan kemampuan logistik dan transportasi.
“Profesionalisme anggota Angkatan Bersenjata Kanada dipamerkan sepanjang tahun lalu di Mali,” ujar Letnan Jenderal Mike Rouleau, komandan Komando Operasi Gabungan Kanada dilansir UPI.
“Saya sangat terkesan dengan pekerjaan yang dilakukan orang-orang kami untuk mendukung operasi perdamaian di Afrika,” tambahnya.
Pasukan Kanada telah berada di Gao, Mali, sejak Juli 2018, dan mengirimkan 370.000 pound kargo selama 4.000 jam terbang, menggunakan delapan helikopter dan empat pesawat kargo C-17, kata pernyataan Angkatan Udara Kerajaan Kanada.
Pasukan akan digantikan oleh detasemen helikopter dari Rumania, dan tim transisi kecil akan tetap di Gao untuk meminimalkan gangguan. Kanada juga akan memberikan dukungan taktis PBB untuk misi Mali dari Entebbe, Uganda, selama 12 bulan ke depan.
Beberapa di Kanada mempertanyakan keputusan negara itu untuk mengakhiri misinya yang singkat, ketika Kanada mencari kursi bergilir di Dewan Keamanan PBB.
TAGS : Militer Kanada Pasukan Perdamaian
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/58775/Kanada-Tarik-Pasukan-Penjaga-Perdamaian-di-Mali/