INDOPOS.CO.ID – Sejauh mata memandang hanya hamparan mangrove menghijau menjadi penyejuk mata di siang yang cukup terik di kawasan ekowisata Karangsong di pesisir Pantai Indramayu, Jawa Barat (Jabar). Lalu ribuan burung ibis dan berbagai jenis lainnya beterbangan riang menyambut rombongan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap bersama Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) setempat pada akhir Januari 2022.
Rombongan dari Cilacap didampingi Bupati Indramayu Nina Agustina dan manajemen PT KPI RU VI Balongan tiba di dermaga ekowisata mangrove Karangsong usai membelah perairan Pantai Karangsong selama sekitar 10 menit. Tiba di dermaga ekowisata, rombongan diajak menyusuri tracking di area hutan mangrove seluas 20 hektare (ha) itu.
Menurut GM PT KPI RU VI Balongan Diandoro Arifin, ekowisata mangrove Karangsong merupakan salah satu upaya Pertamina bersama masyarakat dalam pemulihan kawasan pesisir dari bencana abrasi pada 2000-an. “Desa Karangsong saat itu mengalami bencana abrasi yang cukup parah mengakibatkan tergerusnya lahan tambak warga,” jelasnya.
Sebagai implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), lanjut dia, pihaknya fokus pada pemulihan lingkungan bersama kelompok Pantai Lestari merintis sejak 2008 dengan penanaman mangrove.
“Hutan mangrove menjadi kawasan wisata dan pembelajaran sejak diresmikan Menteri Lingkungan Hidup pada 2015. Selain untuk pengamanan tambak dari abrasi, ekowisata ini juga berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujar Diandoro.
Ini di antaranya dengan pendirian Rumah Berdikari sebagai wadah kerajinan dan makanan khas Indramayu, pendidikan lingkungan hidup tematik mangrove, pengembangan inovasi olahan mangrove dan lain-lain. “Melalui Program Integrated Mangrove, kami melakukan upaya konservasi, peningkatan ekonomi dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup sejak dini,” imbuh Diandoro.
Credit: Source link