JawaPos.com – Meskipun angka positivity rate terlihat tinggi dalam beberapa hari terakhir, namun kasus aktif Covid-19 diklaim turun. Artinya jumlah orang yang sakit dan keterisian tempat tidur di rumah sakit, saat ini mulai menurun. Meski begitu, rumah sakit tetap mengantisipasi penambahan tempat tidur jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus lagi.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, dilihat pada grafik selama 4 minggu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kabupaten kota serta 1 minggu PPKM mikro diklaim efektif. Pada awalnya kasus aktif harian sempat mencapai puncak 24 Januari 2021 yakni 16,44 persen. Lalu angka ini terus turun hingga 14,69 persen atau turun 1,75 persen dari puncaknya. Dan setelah 1 minggu PPKM mikro angkanya makin turun hingga 13,06 persen atau turun 3,38 persen.
’’Jika kita lihat angka absolut maka kasus aktif sempat mencapai angka tertinggi pada 5 Februari sebesar 176.672. Merupakan kasus aktif yg paling tinggi sejak awal pandemi, kemudian perlahan turun hingga 14 Februari jadi 159.012. Hal ini menunjukkan hampir 18 ribu kasus telah selesai perawatan dengan lebih 16 ribu orang telah sembuh,’’ kata Wiku secara virtual.
Wiku menambahkan kondisi ini mempengaruhi keterisian tempat tidur karena sebagian besar pasien telah sembuh dalam kurun waktu 9 hari. Selanjutnya, jika diliat grafik keterisian tempat tidur di tempat isolasi, terjadi penurunan yang cukup konsisten sejak awal PPKM kabupaten kota hingga akhir PPKM mikro di minggu pertama.
Bahwa hari pertama pelaksanaan ppkm keterisian tempat tidur ruang isolasi mencapai 67,47 persen. Namun seiring pelaksanaan PPKM 4 minggu, angkanya turun hingga 51,75 persen. Bahkan dengan PPKM mikro selama 1 minggu penurunanya terus berlanjut hingga 49,92 persen.
Sedikti berbeda dengan ruang isolasi, tempat tidur di ruang ICU sempat mengalami peningkatan tajam memasuki minggu kedua PPKM kabupaten kota menjadi 69,19 persen. Namun angka ini terus turun selama 19 hari berturut-turut meskipun sempat fluktuasi bbrp hari. Hingga tanggal 14 februari keterisian tempat tidur ICU sebesar 51,48 persen.
’’Kasus aktif turun menunjukkan penularan mulai menurun di tengah masyarakat, dan dibuktikan tingkat kasus tak bergejala sedang berat sehingga keterisian tempat tidur di RS cenderung turun’’ jelasnya.
Rumah sakit berperan penting sebagai pertahanan terakhir dalam penanggulangan pandemi. Peningkatan kasus selalu berdampak pada ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit yang kian terbatas. Maka dari itu, rumah sakit tetap mengantisipasi kapasitas kemungkinan lonjakam kasus.
Menurut World Health Organization (WHO), pasien positif Covid-19 dengan gejala penyakit parah atau kritis yang membutuhkan waktu pemulihan klinis hingga 3-6 minggu memerlukan penanganan intensif pada periode awal infeksi untuk hasil lebih optimal.
Merespons kebutuhan mendesak ini sekaligus dorongan Kementerian Kesehatan RI dalam Surat Edaran No. HK 02.01/Menkes/11/2021 tentang Peningkatan Kapasitas Perawatan Pasien Covid-19, salah satunya dilakukan Siloam Hospitals dengan menambah kapasitas lebih dari 100 tempat tidur isolasi dan ICU untuk dua rumah sakit khusus Covid-19 yang berlokasi di Mampang, Jakarta Selatan dan Kelapa Dua, Tangerang.
’’Penambahan ini kami lakukan sebagai upaya untuk melayani pasien terkonfirmasi Covid-19 secara lebih baik dan memadai. Selain itu, hal ini juga sejalan dengan instruksi Kementerian Kesehatan RI bagi rumah sakit swasta untuk bersinergi lebih erat dengan pemerintah melalui penambahan kapasitas kamar dan tempat tidur agar dapat memberikan pelayanan lebih efektif dan menanggulangi pandemi Covid-19,’’ ujar Deputy President Director Siloam Hospitals Group Caroline Riady.
Sebagai rumah sakit yang diperuntukkan khusus untuk melayani pasien Covid-19, Siloam Hospitals Mampang dan Kelapa Dua telah merawat hampir 4 ribu pasien terkonfirmasi Covid-19 sejak dioperasikan secara resmi tahun lalu. Kini penambahan tempat tidur pasien Covid-19 menjadi 769 tempat tidur pasien Covid-19 sehingga total menjadi 1.800 tempat tidur yang bisa melayani pasien Covid-19 di seluruh Indonesia. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link