JawaPos.com – Pergerakan orang di masa pandemi selalu saja berdampak pada peningkatan jumlah kasus positif Covid-19. Hal ini terjadi lagi pascalebaran 2021 bulan lalu.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menuturkan bahwa upaya memerangi pandemi harus dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan bersama-sama. Jika tidak, maka merealisasikan pengendalian pandemi tidak akan lebih dari isapan jempol belaka.
“Data yang menunjukkan ribuan orang terpapar Covid-19 saat arus balik lebaran tahun ini, sekali lagi menunjukkan bahwa pergerakan orang dari satu wilayah ke wilayah lain berpotensi meningkatkan penyebaran virus Korona,” kata Lestari, Selasa (1/6).
Lestari menuturkan, berdasarkan data Korlantas Polri, selama operasi penyekatan pada arus balik lebaran tahun ini telah dilakukan swab antigen secara acak terhadap 357.883 orang saat arus balik dan didapati 1.466 kasus positif Covid-19.
Pihak Kepolisian juga mencatat pada rentang arus mudik dan balik pada 12 April 2021-31 Mei 2021 tercatat 3,4 juta kendaraan keluar Jabodetabek dan 3,486 juta kendaraan masuk Jabodetabek.
Menurut Lestari, pernyataan bahwa pergerakan orang berdampak meningkatkan penyebaran Covid-19 langsung terkonfirmasi dengan data meningkatnya jumlah keterisian rumah sakit di sejumlah daerah oleh pasien Covid-19, pasca-Lebaran tahun ini.
“Mengutip data Kementerian Kesehatan, di beberapa kabupaten/kota saat ini terjadi peningkatan keterisian rumah sakit seperti di Aceh, sebagian kabupaten/kota di Sumatra Barat, di Kepulauan Riau dan Provinsi Riau, di daerah Jambi, kemudian sebagian Jawa Tengah, ada juga di Kalimantan Barat, dan sedikit di Sulawesi,” katanya.
Semua pihak, menurut Lestari, seharusnya belajar dari kasus peningkatan penyebaran Covid-19 yang terjadi pascalebaran, tahun lalu. Menurut LEstari, yang masih menjadi persoalan saat ini adalah upaya membangkitkan kesadaran setiap individu anak bangsa untuk menjalankan protokol kesehatan di berbagai kesempatan.
Berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam membangkitkan kesadaran prokes saat ini, ujar Lestari, adalah sikap masyarakat di sejumlah daerah yang menganggap Covid-19 ini tidak ada dan berkegiatan tanpa menerapkan prokes.
“Padahal, tanpa kebersamaan masyarakat dalam menyikapi pandemi Covid-19 ini, pengendalian penyebaran virus korona di tanah air akan sulit direalisasikan,” ujarnya.
Credit: Source link