JawaPos.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid didapuk menjadi mentor kewirausahaan bagi komunitas bisnis dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Filipina. Pengusaha yang juga kini menjabat sebagai Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 itu didaulat menjadi mentor dalam program “3M on Wheels,” di Distrik Bisnis Ortigas di Quezon City, Filipina.
Diketahui, 3 M on Wheels merupakan platform mentoring kewirausahaan gratis yang diberikan oleh pengusaha-pengusaha sukses kepada wirausaha dan UMKM yang berniat naik kelas dan menjadi lebih sukses. 3 M berarti mentorship, money, and market. Program ini digagas Pusat Kewirausahaan Filipina, Go Negosyo yang didirikan oleh pengusaha sekaligus Ketua ASEAN BAC untuk Filipina, Jose Maria “Joey” Concepcion.
Arsjad hadir sebagai Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 bersama Bernardino Vega sebagai Alternate Chair ASEAN BAC 2023 serta Christian Moeller dari Lionheart Farms.
Arsjad mengatakan, UMKM bakal menjadi prioritas dalam KTT negara-negara ASEAN melalui Forum ASEAN BAC 2023. UMKM, kata Arsjad, merupakan porsi terbesar dalam komposisi pelaku usaha di ASEAN. Lebih dari 85 persen perekonomian negara-negara ASEAN ditopang oleh pelaku UMKM, yang menyerap di atas 88 persen tenaga kerja dan berkontribusi terhadap PDB kawasan ASEAN sebesar 44 persen.
“Karena itu, UMKM merupakan sektor yang pantas mendapat perhatian utama dan memperoleh dampak langsung dari warisan yang bakal diupayakan ASEAN BAC 2023,” kata Arsjad dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, Selasa (21/2).
KADIN Indonesia, lanjut Arsjad, membawa program kemitraan inklusif dan Wiki Wirausaha sebagai program warisan yang mendukung UMKM naik kelas. Inisiatif kemitraan inklusif dan Wiki Wirausaha bertujuan mendampingi pelaku UMKM mendapatkan berbagai kemudahan usaha, peningkatan produksi, permodalan, pelatihan, penerapan inovasi teknologi, maupun perluasan pasar.
“Indonesia juga memiliki banyak kesamaan dengan Filipina dan dapat berbagi bersama dalam banyak aspek, baik ekonomi, budaya, maupun industri dan bisnis. Dengan kesamaan ini, kami sepakat untuk mendorong kolaborasi demi memperluas program kemitraan inklusif bagi UMKM di kawasan ASEAN,” ujar Arsjad.
Dari sisi jumlah, pelaku UMKM Indonesia mencapai 64 juta, merupakan yang terbesar di kawasan ASEAN. Sementara itu, Filipina lebih dari 960 unit usaha, yang menyerap 63 persen tenaga kerja, dan berkontribusi hampir 50 persen PDB negara tersebut.
Negara-negara di kawasan ASEAN lainnnya, seperti Thailand memiliki 3,1 juta pelaku UMKM, Malaysia 1,2 juta. Sedangkan dari sisi kinerja ekspor, UMKM Indonesia berkontribusi terhadap kinerja ekspor sekitar 14,4 persen, Singapura mencapai 38 persen, Thailand 29 persen, Myanmar 24 persen, dan Filipina sekitar 25 persen.
Arsjad menambahkan, ASEAN BAC 2023 memiliki legacy program yang mencakup lima isu prioritas. Program legacy ini terdiri dari sektor digitalisasi yang memfokuskan pada fintech dan e-trade, seperti Kode QR ASEAN, Platform Pinjaman P2P ASEAN dan Wiki Wirausaha.
Legacy lainnya adalah program dengan prioritas keberlanjutan, seperti Net Zero Hub ASEAN dan Carbon Center of Excellence. Adapun di bidang kesehatan akan ada kampanye ASEAN One Shot Campaign. Terakhir, legacy bidang ketahanan pangan melalui program ketahanan pangan dengan model closed-loop system yang inklusif untuk sektor pertanian di kawasan ASEAN.
Dengan kelima legacy tersebut, Arsjad berharap UMKM di kawasan ASEAN dapat dengan leluasa mengakses pasar lintas negara. Akses itu dapat menjadi basis perluasan pasar ekspor, alternatif sumber pembiayaan, dan mempermudah transaksi melalui konektivitas digital dan gerbang pembayaran ASEAN yang disepakati bersama.
Untuk diketahui, Arsjad Rasjid menerima tampuk pimpinan Keketuaan ASEAN BAC 2023 dari Keketuaan ASEAN BAC sebelumnya Kith Meng, yang sekaligus Ketua Umum KADIN Kamboja, pada 30 Januari 2023 lalu.
Sebagai Ketua ASEAN BAC 2023, Arsjad memimpin delegasi KADIN Indonesia melakukan lawatan untuk mempromosikan ASEAN BAC 2023 kepada negara-negara anggota ASEAN. Filipina merupakan negara kedua yang telah dikunjungi, selain Singapura pada pekan lalu.
Sementara itu, Ketua ASEAN BAC untuk Filipina, Joey Concepcion mengatakan program mentoring di Filipina akan diperluas ke kawasan ASEAN bertajuk “ASEAN Mentorship for Enterpreneurs Network”. Program itu diharapkan membantu menjembatani perusahaan besar dengan UMKM dalam menciptakan kesejahteraan tidak hanya untuk Filipina, tetapi juga untuk ASEAN.
Kota Quezon menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya 3M on Wheels. Program ini dimulai pada tahun 2018 dan terinspirasi oleh semakin banyaknya orang Filipina yang beralih menjadi wira usaha.
“Kami akan membantu, dan perusahaan besar akan terus melanjutkan, untuk menciptakan kemakmuran tidak hanya bagi Filipina tetapi juga bagi ASEAN,” kata Concepcion.
Editor : Eko Dimas Ryandi
Credit: Source link