JAKARTA, KRJOGJA.com – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) meraih penghargaan untuk kategori Sustainability ; Small Medium Enterprise Development di ajang BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit 2021 (BCOMSS 2021) yang diselenggarakan Kementerian BUMN. Penghargaan ini diberikan kepada PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), atas inisiasi yang dilakukan dengan menjalankan program Integrated Farming System, yaitu pengembangan usaha peternakan berbasis ramah lingkungan dan sumber energi terbarukan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penghargaan atas program tanggung jawab sosial masyarakat (Corporate Social Responsibility) KBI ini, diserahkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir kepada Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesa (Persero), Fajar Wibhiyadi di Jakarta, 29 Januari 2021.
Fajar Wibhiyadi mengatakan, “Penghargaan ini tentunya akan menjadi pendorong bagi KBI untuk terus menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Masyarakat (Corporate Social Responsibility) secara berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dalam kapasitas KBI sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satu tugas KBI adalah turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan program Integrated Farming System ini, para peternak akan mendapatkan nilai dan manfaat ekonomi yang sangat membantu meningkatkan taraf kehidupan mereka.”
Integrated Farming System pada intinya adalah sistem yang terpadu dan terintegrasi yang memanfaatkan limbah peternakan menjadi energi terbarukan yaitu biogas. Selain itu, dengan konsep ini, peternak secara terintegrasi mendapatkan pupuk kandang untuk pertanian dan perkebunan, serta pengembangan pangan lokal yang dikelola oleh kelompok wanita tani. Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Masyarakat (Corporate Social Responsibility) ini, KBI bekerjasama dengan Dept. Teknik Pertanian & Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Dengan adanya program Integrated Farming System ini, harapan kami tentunya adalah dapat meningkatkan kemampuan peternak dalam pengelolaan usaha agribisnis peternakan. Selain itu, dapat menciptakan Integrasi agribisnis peternakan dengan pengembangan pangan lokal dan potensi wisata daerah”.
Program pengelolaan limbah peternakan ini telah memberikan manfaat kepada beberapa Kepala Keluarga di Kecamatan Piyungan, serta kelompok ternak di kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari sisi Nilai manfaat dan ekonomi, program Integrated Farming System telah Menghemat rata-rata Rp 60.000,- per bulan untuk pembelian gas di setiap kepala keluarga, serta Pendapatan dari penjualan pupuk kandang, Rp8 000,- per kantong. Selain itu, program ini juga memberikan dampak berkelanjutan berupa Investasi hewan ternak kepada para peternak.
Terkait program Integrated Farming System yang dijalankan KBI, Yuniati Gunawan, CSR Expert dari Universitas Trisakti yang juga sebagai Advisor untuk International Finane Group (World Bank) mengatakan, “Kegiatan pemberdayaan masyarakat di KBI, yaitu Integrated Farming System, sudah mengintegrasikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan target dan kegiatan yang terencana. Tata waktu juga sudah dibuat, dan kedepan perlu dikembangka road map-nya, hingga exit strategy programnya. Selain itu, Dukungan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dapat ditambahkan dengan masing-masing target dan strategi pencapaiannya. Program Integrated Farming System yang dilakukan KBI ini, tentunya dapat memotivasi korporasi lain untuk menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang berkelanjutan”. (*)
Credit: Source link