MANGUPURA, BALIPOST.com – Produk wellness dinilai akan menjadi salah satu kekuatan UMKM nasional di masa depan. Pasalnya, diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Senin (14/11), permintaan dunia, khususnya negara-negara maju terhadap produk in, terus bertumbuh.
Ia mengatakan Indonesia memiliki kekayaan biodiversity beraneka ragam, yang bisa menjadi sumber dari produk-produk tersebut. “Indonesia juga memiliki tradisi wellness berbasis Bali dan Jawa. Ini menjadi satu kekuatan ekonomi kita ke depan, terutama UMKM. Momentumnya melalui ajang G20 di Bali,” kata Teten pada acara Future Wellness Tradition (Local Wisdom for Global Sustainability) di Bali Collection, kawasan ITDC, Nusa Dua, Badung.
Untuk itu, pelaku wellness di Indonesia diharapkan terus melakukan riset dan pengembangan produknya. Salah satu yang industrinya sudah berkembang adalah obat-obatan yang dibuat dari herbal. “Ini keunggulan ekonomi kita yang mempunyai nilai komparatif yang luar biasa. Produk yang berbasis minyak atsiri untuk aroma terapi juga sudah berkembang luar biasa,” kata Menteri Teten.
Oleh karenanya, pelaku wellness harus menyiapkan produk yang diproduksi secara benar, higienis, dan memiliki standarisasi tinggi. Karena, jika masuk ke pasar luar negeri, maka harus ada standarisasi tertentu. “Kita jangan hanya bermain di pasar lokal. Masa depan kita bukan lagi membangun rumah sakit, melainkan rumah sehat, ” harapnya.
MenkopUKM pun menyambut baik inisiatif Indonesia Wellness Institute (IWI) dan Smesco Indonesia dalam menggelar kegiatan Future Wellness Tradition. Menteri Teten menyebut fakta bahwa setidaknya 10 persen PDB global merupakan sektor kesehatan.
Bahkan, World Health Organization (WHO) menyebutkan, pada 2030 total populasi global yang terdampak penyakit kronik, akibat gaya hidup tidak sehat akan bertumbuh 70 persen. “Menariknya, Indonesia memiliki sebuah keunggulan domestik yang dapat menjadi bagian dari solusi atas permasalahan tersebut yaitu, wellness,” kata Menkop UKM. (Yudi Karnaedi/balipost)
Credit: Source link