JawaPos.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan, penyelerasan kebijakan di sektor perdagangan, investasi dan industri memiliki peran penting sebagai mesin pertumbuhan dan dapat memberikan manfaat terhadap pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dari pandemi.
Hal ini disampaikan Mendag Lutfi dalam sesi Trade and Investment Leadership Lunch pada Rabu (25/5) di World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. Menurutnya, keselarasan ini dapat menciptakan multiplier effect yang baik.
“Perdagangan, investasi dan industri saat ini tengah menghadapi transisi ganda, yaitu digitalisasi serta kelestarian lingkungan dan iklim. Saya yakin bahwa kita harus melihat secara komprehensif tentang aksi pengembangan teknologi digital, menjaga lingkungan hidup, dan mengatasi perubahan iklim, ketimbang memisahkannya satu sama lain,” jelasnya dikutip, Kamis (26/5).
Menurutnya, transformasi digital telah berkontribusi pada ketahanan nilai global dan rantai pasokan, mengurangi biaya dalam perdagangan internasional dan memberdayakan perusahaan di berbagai skala untuk memasuki pasar global.
“Kebijakan fasilitasi perdagangan digital tetap menjadi kunci untuk mengimbangi peningkatan waktu dan biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat gangguan rantai pasokan. Digitalisasi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan iklim dengan mengurangi emisi dan limbah CO2secara signifikan,” ucapnya.
Mendag pun menegaskan kembali komitmennya terhadap Perjanjian Paris dengan menjunjung tinggi prinsip kesetaraan dan tanggung jawab bersama tetapi berbeda dan kemampuan masing-masing (Common but Differentiated Responsibilities and Respective Capabilities/CBDR-RC.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link