JawaPos.com – Kuota beasiswa Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dilipatgandakan pada tahun depan. Upaya ini dilakukan guna mengejar target lulusan doktoral yang belum tercapai.
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Tjitjik Srie Tjahjandarie mengatakan, akselerasi pertumbuhan jumlah sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi bergelar doktor merupakan salah satu kunci meningkatkan daya saing bangsa melalui inovasi. Saat ini, jumlah SDM bergelar doktor baru mencapai 16 persen. Sementara berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2024, jumlah SDM bergelar doktor ditargetkan bisa menyentuh angka 20 persen.
Guna mengejar kekurangan tersebut, Direktorat Sumber Daya Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek meluncurkan program PMDSU. Program ini memberikan kesempatan kepada masyarajat untuk memperoleh beasiswa studi lanjut pada jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) dalam waktu empat tahun saja.
“Karena apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal tujuh tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu empat tahun,” ujar Tjitjik Srie Tjahjandarie, Kamis (17/11).
Kabar baiknya, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi memastikan, tahun depan alokasi beasiswa PMDSU naik dua kali lipat dari saat ini. Yakni, sebanyak 300 penerima.
“Hal ini tentu perlu dimanfaatkan sebaik mungkin, agar Indonesia memiliki SDM mumpuni yang siap berkontribusi di berbagai bidang pembangunan,” ungkap Sofwan.
Hingga saat ini, program PMDSU sudah memasuki batch VI dengan total 1.008 penerima beasiswa. PMDSU juga telah berhasil mencetak doktor muda yang saat ini sudah berkarier di berbagai institusi, baik sebagai dosen maupun peneliti.
Plt. Dirjen Dikti Riset Nizam menambahkan, keberadaan doktor di sebuah negara sangat lah penting. Karena, mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan inovasi. “Inovasi inilah yang akan membuat Indonesia keluar dari middle trap income,” kata Nizam.
Selain itu, lanjut dia, peningkatan daya saing bangsa tidak terlepas dari peningkatan daya saing perguruan tingginya. Oleh sebab itu, untuk mencapai perguruan tinggi berkelas dunia, dibutuhkan dosen dan peneliti yang produktif dalam menghasilkan publikasi ilmiah. Ia pun mengapresiasi capaian publikasi ilmiah mahasiswa PMDSU yang mencapai 1.921 publikasi internasional. Capaian ini tidak lepas dari peran promotor yang membimbing dalam melakukan penelitian.
“Kita sudah mampu mengejar kuantitas, sekarang tugas mahasiswa PMDSU untuk tetap produktif meningkatkan kualitas,” pungkas Nizam.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Zalzilatul Hikmia
Credit: Source link