DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 berdampak signifikan di semua lini bisnis. Termasuk, industri minuman yang anjlok cukup besar seiring menurunnya konsumsi masyarakat.
Menurut Armytanti Hanum Kasmito, Regional Corporate Affairs Manager Coca-Cola Amatil Indonesia, dari data Kementerian Perindustrian, industri minuman -30 persen di tengah pandemi. Ia menyebutkan PSBB dan pembatasan menyebabkan masyarakat mengalami penurunan dalam mengonsumsi minuman ringan.
“Pada saat PSBB banyak opportunity yang hilang. Terlebih sampai saat ini masih ada pembatasan jam buka. Kita sebagai minuman ringan lebih banyak peminatnya saat dine-in. Banyak opportunity yang hilang,” katanya lewat pertemuan virtual dengan wartawan, Rabu (25/11).
Corporate Affairs Executive Coca-Cola Amatil Indonesia Balinusa Operation, Made Pranata Wibawa Ade Putra, menambahkan dalam kondisi pandemi ini, dampak yang cukup signifikan dirasakan di semua lini bisnis. “Namun upaya untuk bertahan dalam keadaan dan tetap fokus untuk hasil terbaik terus dilakukan dengan cara beradaptasi dengan perubahan yang sangat dinamis dan mampu melihat peluang dan kesempatan di sekitar,” jelasnya.
Disampaikan pula bahwa saat ini diperlukan kiat-kiat alternatif yang tepat dan juga solutif dalam membangkitkan kembali kondisi perekonomian Bali, yang lebih banyak disumbang dari sektor pariwisata. Salah satunya melalui upaya melatih pelaku UMKM untuk mendapatkan peluang yang lebih baik.
Ia menyebutkan Coca Cola Amatil Balinusra saat ini memiliki program “Medagang Kreatif.” Program ini merupakan upaya membantu pedagang yang berjualan dengan kendaraan.
Yang disasar adalah orang-orang yang sebelumnya menjadi karyawan namun berhenti atau diberhentikan karena pandemi. Mereka umumnya belajar berwirausaha dan pihaknya memberikan kiat-kiat yang baik dan benar.
Ia pun mengatakan pada tahun depan, CCAI Balinusa Operation juga telah memiliki garis besar perencanaan kegiatan guna mendukung pengembangan komunitas dan juga lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan itu antara lain, community program seperti kompetisi wirausaha, edukasi ekonomi kreatif, pengembangan kewirausahaan di tingkat pelajar dan mahasiswa.
Fokus lainnya juga termasuk pelaksanaan event-event komunitas seperti program pelestarian lingkungan melalui penanaman pohon, clean-up activity, hingga edukasi dan sosialisasi melalui kegiatan webinar.
Saat ini CCAI juga berpartisipasi dalam mendukung kegiatan seperti penguatan UMKM dan ekonomi kreatif, juga mendorong penguatan kemandirian dunia usaha dalam penanggulangan kemiskinan di komunitas. Dimulai misalnya melakukan kegiatan seminar (webinar), pelatihan dan pendampingan hingga membantu menciptakan peluang pasar untuk meningkatkan siklus pertumbuhan ekonomi.
Prokes Ketat
Pengendalian, penanganan, dan pencegahan terhadap eskalasi Covid-19 juga secara konsisten diupayakan secara maksimal oleh CCAI dalam proses bisnisnya. Salah satunya, ungkap Made, mengenai penerapan protokol kesehatan terhadap karyawan. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa kesehatan karyawan adalah yang paling utama.
Dukungan terhadap komunitas di sekitar area operasional juga dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 diantaranya melalui dukungan penyediaan APD berupa masker, hand sanitizer, hand soap, dan sarung tangan, serta dukungan fasilitas lainnya yang menunjang berjalannya protokol kesehatan seperti sarana tempat cuci tangan.
Berjalannnya protokol kesehatan ini juga berlaku dan terus ditekankan terhadap mitra bisnis CCAI sebagai pendukung dalam keberlangsungan bisnis di tengah era kebiasaan baru ini. Melalui upaya dan inisiatif berbagai program yang telah dilakukan, diharapkan dapat dijadikan sebagai satu kesatuan platform yang saling mendukung.
“Di situasi seperti sekarang ini yang diperlukan oleh masyarakat dan pelaku dunia usaha adalah semangat, optimisme, serta membangun jaringan yang baik. Sehingga dapat memanfaatkan peluang sekecil apapun.” (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link