JawaPos.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Provinsi Jambi terkait polemik kemacetan horor di jalan perlintasan nasional Sorolangun-Batanghari, Jambi beberapa waktu lalu. Kemecetan itu mengakibatkan lalu lintas lumpuh selama kurang lebih 22 jam.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA meminta Gubernur Jambi menyelesaikan secara bijak permasalahan tersebut. Ia meminta Pemprov Jambi berkoordinasi dengan pihak terkait dalam menyelesaikan persoalan itu.
“Kita telah minta gubernur selaku wakil pemerintah untuk mengatasi, mengkoordinasikan dan mengambil langkah paling bijak dalam persoalan ini,” kata Safrizal kepada JawaPos.com, Jumat (3/3).
Meski demikian, Safrizal tidak merespons apakah Kemendagri akan memanggil Gubernur Jambi untuk mengkoordinasikan masalah itu.
Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto mengatakan, kemacetan ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Sehingga kantong parkir yang telah di sediakan tidak memadai.
“Di daerah Jebak sampai Karmeo terjadi kemacetan karena tadi malam curah hujan yang tinggi sehingga parkir – parkir yang sudah di sediakan jadi tidak memungkinkan untuk kendaraan masuk. Makanya, mobil tidak berani masuk ke kantong parkir tersebut. Jadi, mereka parkir di bahu-bahu jalan,” ujar Kapolres AKBP Bambang Purwanto beberapa waktu lalu.
Kemudian ia mengatakan ada juga truk terguling sebanyak dua unit. Namun, sudah di evakuasi.
Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jambi Atma Jaya mengatakan, dari laporan yang masuk, kemacetan terjadi lantaran cuaca buruk, sehingga angkutan batu bara tak bisa masuk ke kantong parkir sekitaran Jebak. “Karena hujan truk tak bisa masuk dan akhirnya parkir di baju jalan,” sebut Atma, Rabu (1/3).
Sementara terkait imbauan Kapolres Batanghari agar truk tambang tak melintasi lokasi yang lumpuh total, Atma sependapat. “Intinya kita untuk kepentingan masyarakat siap mendukung (penghentian sementara), dan kami Dishub sedang berupaya mengurai kemacetan,” ucap pria yang sementara menjadi Plh Kadishub ini.
Editor : Eko Dimas Ryandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link