Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Presiden Joko Widodo saat meninjau sejumlah proyek infrastruktur transportasi penunjang destinasi wisata super prioritas 5 Bali baru.
Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Perhubungan siap mendukung kemudahan aksesibilitas pada kawasan destinasi wisata superprioritas 5 “Bali Baru” dengan mewujudkan konektivitas melalui berbagai pembangunan infrastruktur transportasi.
“Kita diberi tugas untuk menyelesaikan yang namanya 5 Bali Baru yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan bajo, dan Likupang. Pemerintah tengah membangun banyak kawasan wisata, untuk itu kami akan mendukung dengan memadukan dengan membangun fasilitas pendukungnya yaitu infrastruktur sarana dan prasarana transportasi, agar kemudahan aksesibilitas itu terjadi di titik-titik wisata tersebut,” demikian dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Salah satu fokus kerja Pemerintah sesuai arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2004 yaitu melakukan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan konektivitas yang menyambungkan daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata, khususnya di 5 (lima) destinasi pariwisata super prioritas yang tengah dikembangkan Pemerintah.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang menjadi andalan sebagai sumber devisa bagi Indonesia yang terkenal akan keberagaman budaya dan keindahan alam. Oleh karena itu, Presiden mengatakan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur pendukung sangat diperlukan agar dapat segera mempromosikan 5 Bali baru secara masif pada dunia internasional mulai tahun 2020.
Di tahun 2020, Pemerintah menargetkan adanya peningkatan kunjungan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) sampai dengan 18,5 juta orang per tahun dan pergerakan wisatawan nusantara mencapai 310 juta perjalanan per tahun dengan target penerimaan Devisa antara 19-21 Miliar US Dollar. Meningkatnya kedatangan Turis mancanegara ke Indonesia diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan negara.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan selaku Kementerian yang bertanggung jawab di bidang transportasi, melakukan upaya peningkatan konektivitas melalui pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana transportasi, agar aksesibilitas semakin mudah dan pada ujungnya menarik atau mendatangkan banyak turis baik mancanegara maupun domestik.
Pada tahun 2020, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 2,95 triliun untuk melakukan peningkatan kapasitas dan aksesibilitas transportasi laut, darat, perkeretaapian, dan udara di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tersebut dengan rincian, Rp 1,04 Triliun untuk KSPN Danau Toba, Rp 1,25 Triliun untuk KSPN Borobudur, Rp 40,3 Miliar untuk KSPN Mandalika, Rp 435,04 Miliar untuk KSPN Labuan Bajo dan Rp 129,89 Miliar untuk Destinasi Unggulan Likupang.
“Bapak Presiden meminta kami untuk memastikan apa yang kami bangun dan kembangkan itu bisa “delivered” atau dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan itu, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan berbagai mitra kerja seperti : Kementerian Pariwisata, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan melibatkan sektor swasta dalam pengembangan infrastruktur transportasi,” ungkap Menhub Budi.
Sejumlah Proyek Infrastruktur Transportasi Dikerjakan Mendukung Konektivitas 5 Bali Baru
Kementerian Perhubungan telah melakukan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas transportasi di 5 (lima) Bali Baru. Seperti halnya di Danau Toba, sejumlah infrastruktur transportasi telah dan akan dibangun yaitu : melakukan pembangunan/rehabilitasi 12 Pelabuhan Danau, membuat satu kapal penyeberangan Ro-Ro dan satu unit Bus Air, memberikan subsidi pada operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, peningkatan jalur KA lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 35 kilometer spoor (Km’sp) melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Perencanaan Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun juga pembuatan runway strip tahap I Bandara Sibisa.
Di Borobudur, Kemenhub akan membangun jalur KA Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, membangun KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport – Kulonprogo, elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta-Solo, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas intergrasi angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan dan DED pembanguann jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun.
Di Kawasan Mandalika akan dilakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, perbaikan fasilitas integrasi angkutan jalan, membiayai subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika, merehabilitasi Pelabuhan Pamenang, melanjutkan pembanguna Pelabuhan Faspel Gili Terawangan.
Di Likupang akan dilakukan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, membangun Kapal Bottom glass di Bunaken, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lembeh. Terakhir di Labuan Bajo Kemenhub akan memberikan subsidi operasional antarmoda, memberikan fasilitas integrasi angkutan jalan, pengadaan 2 unit kapal bottom glass seperti di Likupang, melakukan pengembangan Terminal Kargo Pelabuhan Labuan Bajo, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, pemotongan bukit daerah transisional dan perpanjangan runway dari 2450 m x 45 m menjadi 2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan.
“Seperti diamanatkan bapak Presiden agar 5 Destinasi wisata bisa segera dipromosikan pada tahun 2020, fokus kami pada tahun 2020 adalah menyelesaikan target tersebut,” pungkas Menhub. (Adv)
TAGS : Kemenhub Destinasi wisata super prioritas 5 Bali Baru
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin