JawaPos.com – Tahun ini, penyandang disabilitas bakal mendapat bantuan sosial (bansos) khusus dari pemerintah. Anggaran sebesar Rp 55 miliar telah disiapkan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk program bansos tersebut.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan, bansos ini rencananya mulai dicairkan pada Desember 2022. Anggaran pun telah disiapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang juga telah disetujui oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Setidaknya, ada sekitar 84.434 keluarga penerima manfaat (KPM) yang jadi target sasaran bansos disabilitas tersebut.
“Nanti Desember kita akan berikan khusus yang nilainya juga khusus. Ini lebih tinggi dibandingkan bansos yang lain,” tuturnya dalam sosialisasi High-level Intergovernmental Meeting on the Final Review of the Asian and Pacific Decade of Persons with Disabilities (HLIGM-FRPD) di Jakarta, Senin (17/10).
Nantinya, kata dia, bansos diberikan dalam bentuk permakanan. Para penyandang disabilitas akan mendapat bantuan permakanan ini dengan indeks bantuan sebesar Rp 21 ribu per hari per orang. Sehingga, total penerimaan bansos akan disesuaikan dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
“Jadi, kalau ada 31 (hari dalam sebulan, red), ya dapat 31 hari. Kalau 30 hari, 30 (dikali Rp 21 ribu, red),” papar mantan Wali Kota Surabaya tersebut.
Menurutnya, pembagian bansos permakanan pada penyandang disabilitas ini merupakan salah satu upaya pemberdayaan disabilitas. Di samping upaya-upaya lain seperti pelatihan wirausaha bagi kaum disabilitas, kampanye soal penghapusan pemasungan pada para penyandang disabilitas mental, dan lainnya.
Setidaknya, setiap tahun, pihaknya telah melepas 4 ribu penyandang disabilitas mental dari pemasungan yang ada di Indonesia. Terobosan-terobosan tersebut nantinya bakal dibawa olehnya ke ajang HLIGM-FRPD yang diselenggarakan di bawah The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP).
Tahun ini, Indonesia bakal jadi tuan rumah hajat besar ini yang dilaksanakan di Jakarta pada 19-21 Oktober 2022 mendatang. Hingga saat ini, sudah 688 peserta yang mendaftar hadir dalam pertemuan akbar yang membahas terkait kebijakan soal disabilitas tersebut.
Credit: Source link