JawaPos.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memcu sektor pertanian guna mewujudkan ketahanan pangan nasional berkelanjutan seiring dengan dinamika pembangunan regional dan keterbatasan imbas pandemi Covid-19.
“Kementan berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam kerangka kerja sama ASEAN,” ujar Sekretaris Jenderal, Kementan, Momon Rusmono, dalam sambutannya mewakili Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan ke-42 Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF), Rabu (21/10).
Selain memastikan ketahanan pangan nasional terwujud, di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, memberikan perlindungan social serta meningkatkan pendapatan keluarga petani.
Momon mengungkapkan tantangan pangan kian kompleks, peran petani dalam pemenuhan pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia pun kian meningkat. Untuk itu Kementan telah memformulasikan seperangkat kebijakan yang disebut Empat Cara Bertindak dalam rangka menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di era normal baru (new normal).
Kebijakan pertama adalah meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertania, dan perluasan areal kawasan budi daya baru untuk komoditas strategis.
Kemudian, melakukan diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal serta memanfaatkan pekarangan dan lahan marjinal untuk meningkatkan penyediaan dan konsumsi pangan bergizi seimbang di tingkat rumah tangga. Upaya tersebut dijalankan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Ketiga, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik dengan pengembangan cadangan pangan provinsi dan masyarakat. Juga meningkatkan sistem logistik pangan nasional guna stabilisasi pasokan dan harga.
Terakhir, pengembangan pertanian modern melalui promosi mekanisasi pertanian, pertanian pintar (smart farming), pemanfaatan rumah masa (screen house), lumbung pangan (food estate), dan korporasi petani.
“Langkah ini telah menghasilkan peningkatan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) sektor pertanian sekitar 2,19% pada kuartal II tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kuartal ini juga menunjukkan capaian pertumbuhan sektor pertanian hingga 16,24% dibandingkan kuartal sebelumnya,” pungkas Momon.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link