JawaPos.com – Erick Thohir bermimpi BUMN sebagai aset bangsa bisa menjadi penggerak ekonomi yang dapat diandalkan dan bermanfaat nyata bagi rakyat. Mantan presiden Inter Milan itu diketahui telah menjabat sebagai menteri sejak 23 Oktober 2019.
Erick mengatakan, banyak orang yang berbicara bahwa waktu melangkah begitu cepat, termasuk bagi para timnya di Kementerian BUMN. Dalam postingan di akun media sosialnya, Erick bertutur, time flies. Waktu berjalan begitu cepat
“Ada juga yang bilang ke saya seluruh terasa sigap karena saya sibuk kerja, lakukan saya waktu memang beralih sigap karena kerja belum sempurna. Saya sadar waktu terbatas tapi mimpi tak terbatas, sejak masuk ke BUMN, saya bermimpi menjadikan kementerian ini sebagai lokomotif transformasi perusahaan-perusahaan BUMN,” ujar Erick, Senin (24/10).
Ia pun bermimpi BUMN sebagai aset bangsa yang luar biasa ini dapat menjadi penggerak ekonomi yang dapat diandalkan dan bermanfaat nyata bagi rakyat. Selama tiga tahun memimpikan Kementerian BUMN, Erick mengaku telah melaksanakan begitu banyak program dan terkadang susah untuk mengingat apa yang telah sukses dicapai.
“Tapi, saya selalu hafal apa yang belum selesai,” lanjut Erick.
Bagi Erick, seluruh keberhasilan yang dicapai ialah berkat kerja keras seluruh pihak. Pria kelahiran Jakarta itu mengaku bersyukur didukung oleh orang-orang hebat, mulai dari presiden, wakil presiden, para kolega di pemerintahan, tim, wakil menteri BUMN, deputi, direksi dan komisaris BUMN, serta seluruh pekerja BUMN yang ulet dan handal di garis terdepan.
Tak lupa, Erick juga menyebut peran keluarga yang menjadi vitamin yang hebat dan masyakarat sebagai motivator sekaligus kolabator terhebat. Erick mengaku senang menjalankan tugas yang diberikan Presiden Jokowi dan dan terpercaya yang dititipkan Allah SWT kepada dirinya. Bahkan, dia menilai keberadaannya menjadi orang nomor satu di BUMN seperti menjalani garis nasib dan kehidupan.
“Sudah tiga tahun saya mendapatkan terpercaya ini, di pundak saya ada banyak tugas tetap berada dalam daftar tunggu dan dengan sepenuh jiwa saya bertekad menyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas,” ucap Erick.
Erick mengaku selalu bersemangat dalam menghadapi tantangan-tantangan dan mengubahnya menjadi berkah. Bagi Erick, kerja ini bagian dari ibadah.
“Dan layaknya ibadah, saya menikmatinya dengan khusyuk saat berada di dalamnya. Toh, pada akhirnya tak ada yang akan mengingat saya hanya karena nama saya tertera di prasasti-prasasti peresmian, bukan itu yang penting, bukan itu yang menjadi tujuan,” sambungnya.
Untuk seluruh kerja yang sudah dilakukan, Erick mengucapkan rasa syukur dan bertekad mewujudkan asa masyarakat. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini percaya perbuatan bagus ialah hal yang menular, yang mana semakin banyak berbuat bagus maka semakin besar juga faedah secara berjamaah. Erick mengatakan hal ini bukan pesan seremoni kesuksesan. Erick menilai tetap banyak hal yang harus ia kerjakan.
“Saya tak berani berjanji tak ada kekurangan, tapi saya percaya kesempurnaan ialah hasil dari sebuah kerja keras. Untuk itu apapun tantangannya, dengan bergandengan tangan bersama Anda, semua, saya siap berada di depan. Ayo bersama kita hadapi, kita atasi, Saya berani. Bismillah,” tuturnya.
Credit: Source link