JawaPos.com – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berpotensi mengalami pelemahan karena sentimen global dan lonjakan kasus Covid-19. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi rumah berada di level Rp 14.447 per dolar AS.
“Potensi pelemahan nilai tukar ke kisaran 14.460 dengan potensi support di kisaran 14.400,” kata analis pasar uang Ariston Tjendra kepada JawaPos.com, Senin (28/6).
Ariston menjelaskan, sentimen global yang menekan ruang gerak mata uang Garuda tersebut masih disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap kebijakan moneter AS sehingga membuat dolar lebih perkasa.
“Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan turun hari ini melihat pergerakan nilai tukar regional terhadap dolar AS yang terlihat melemah,” tuturnya.
Menurutnya, pasar masih mengkhawatirkan soal potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat. Jumat malam kemarin, Data Core PCE Index y/y yang merupakan salah satu indikator inflasi AS) bulan Mei menunjukkan kenaikan 3,4 persen.
Angka tersebut di atas target inflasi Bank Sentral AS yang sebesar 2 persen. “Bank Sentral AS biasanya mempertimbangkan pengetatan moneter bila tingkat inflasi melampaui target,” jelasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link