Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)
Shanghai, Jurnas.com – Langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) menutup konsulat China di Houston adalah upaya untuk menyalahkan Beijing atas kegagalan Presiden Donald Trump menjelang pemilihan presiden pada November 2020.
AS mengatakan pada Rabu (22/7), pihaknya telah memberi China waktu 72 jam untuk menutup konsulat untuk melindungi kekayaan intelektual AS dan informasi pribadi AS.
Keputusan itu menandai peningkatan dramatis ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia di tengah tuduhan baru spionase Tiongkok di AS dan seruan oleh Sekretaris Negara AS Mike Pompeo untuk koalisi global baru melawan Beijing.
Kedutaan besar China di AS menggambarkan tindakan AS untuk menutup konsulat China di Houston sebagai “provokasi politik” dan meminta Washington segera mencabut keputusan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying di akun Twitternya menbatakan bahwa Negeri Tirai Bambu pasti akan bereaksi dengan tindakan tegas.
Koran berbahasa Inggris resmi, China Daily menggambarkan keputsan itu sebagai langkah baru dalam upaya pemerintah AS untuk menuding China sebagai aktor jahat di panggung dunia, dan dengan demikian menjadikannya sebagai pelanggaran hukum bagi komunitas internasional.
“Langkah itu menunjukkan bahwa tertinggal di belakang lawan pemilihan presidennya dalam jajak pendapat pemimpin AS berusaha keras untuk menggambarkan China sebagai agen kejahatan,” tambahnya.
Sementara itu, The Global Times, tabloid berbahasa Inggris yang dijalankan oleh surat kabar People`s Daily People Party, juga menuduh Presiden AS Donald Trump bermain politik. “Pemilihan presiden November membuat Washington marah,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, kedutaan besar China di Washington menuduh AS memalsukan yang tidak berdasar tentang tindakan misi diplomatik China dan mendesaknya untuk segera mencabut keputusan keliru tersebut.
“Sudah waktunya menginjak rem dan kembali ke arah yang benar!” tulis keduataan itu diakun Twitternya pada Kamis (23/7) pagi.
Menurut pengajuan pengadilan AS, Biro Investigasi Federal juga menuduh bahwa seorang peneliti China yang dituduh melakukan penipuan visa dan menyembunyikan ikatan dengan militer sekarang bersembunyi di konsulat China di San Francisco.
Peneliti China lainnya di universitas AS juga telah ditangkap karena penipuan visa, menurut pengajuan FBI tersebut. (Reuters)
TAGS : Konsulat China di Houston Pilpres AS Donald Trump
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin