YOGYA, KRJOGJA.com – Potensi desa sebagai penggerak perekonomian di DIY patut dikembangkan dengan pendampingan. Bank BPD DIY komitmen menjalin kerjasama dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), dukungan pada UMKM di desa-desa. Termasuk juga pengembangan wisata dengan kekhasan desa yang ada menjadi Desa Wisata, dan lainnya.
“Mendekatkan layanan Bank BPD DIY sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di desa-desa dilakukan melalui agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) bekerja sama dengan BUMDes. Ada sharing fee, agen membantu membuka rekening sampai dengan memberikan layanan untuk KUR. Lebih efisien dengan ini,” kata Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad selaku Keynote Speaker dalam Workshop Penguatan Value chain Ketahanan Ekonomi dan Sosial DIY yang digelar Pemda DIY melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Selasa (15/3/2022) di Lantai 7 Bank BPD DIY.
Santoso menyebutkan agen Laku Pandai sebanyak 332 agen, dan Laku Pandai BSA tercatat 400 rekening. “Bank BPD DIY dengan banyak kantor cabang pembantu, maka setiap kantor cabang pembantu harus punya desa binaan. Mengetahui potensi desa di wilayahnya dan bersinergi dengan masyarakat. Jadi bukan sekedar kantor kas, atau mencari laba saja,” tegasnya.
Membawakan Materi Tata Kelola Kolaborasi dalam Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan Berbasis Desa, Santoso menyatakan Bank BPD DIY terus membangun sinergi dengan Pemerintah Desa. “Sinergi mulai dari pengelolaan keuangan, digitalisasi, pendampingan, hingga pemberian pembiayaan, pada unit usaha di tingkat desa. UMKM yang ada kami dorong bersinergi juga dengan SiBakul Dinas Koperasi dan UKM DIY,” ucap Santoso.
Selanjutnya di era digitalisasi ini menurut Santoso sudah tidak ada lagi batasan desa dan kota. “Hanya dengan gadget bisa memasarkan produk, berjualan dan bertransaksi secara digital. Kami edukasi ke masyarakat dengan berbagai promo. QRIS/ QUAT, tercatat sudah 56.702 merchant, mobile banking 101.495 pengguna,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol DIY, Dewo Isnu Broto Imam Santoso mengatakan sinergi dengan BPD DIY bersama Badan Kesbangpol DIY dan Tim Pokja Ketahanan Ekonomi DIY akan terus mendukung bangkitnya pariwisata di DIY.
“Pariwisata berbasis desa akan didorong untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dengan mendorong penguatan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat di DIY,” ucap Dewo.
Workshop juga menghadirkan pembicara lainnya Arum Kusumaningtyas (konsultan geopolitik), Kabid Layanan Kewirausahaan KUKM Diskop UKM DIY Wisnu Heri mewakili Kadinas Koperasi & UKM DIY, dan Tenaga Ahli Ketahanan Ekonomi Cahyadi Joko Susmono dengan moderator Fransisca Diwati.
“Workshop Penyusunan Panduan Tata Kelola Kolaborasi Berbasis Desa ini bertujuan untuk sinkronisasi kegiatan yang mendukung pemulihan ketangguhan ekonomi di DIY dan meningkatkan Komunikasi antar Instansi Pemerintah/lembaga/ stakeholder yang menangani permasalahan ekonomi,” jelas Dewo.
Ia berharap output Kertas posisi terkait Tata Kelola kolaborasi multistakeholders DIY dalam valuechain ketahanan ekonomi dan sosial DIY.
“Juga rekomendasi peran Bank Daerah sebagai agregator kolaborasi melalui suplychain financing,” jelasnya. (Vin)
Credit: Source link