Seorang pejuang yang setia kepada separatis Dewan Transisi Selatan (STC) Yaman memegang bendera separatis di provinsi Abyan selatan pada tanggal 18 Mei 2020 [NABIL HASAN / AFP
Jakarta, Jurnas.com – Wakil Ketua Dewan Transisi Selatan (STC) di Yaman Hani Bin Buraik memuji kesepakatan normalisasi Israel-Uni Emirat Arab (UEA), yang saat ini menjadi kontroversi di Timur Tengah.
Bin Buraik menggambarkan kesepakatan itu sebagai keputusan berani yang diambil oleh pemimpin yang bijaksana, mengacu pada Putra Mahkota UEA Mohammed Bin Zayed.
“Kesepakatan itu meletakkan peta jalan menuju kerja sama bersama antara Israel dan UEA untuk mencapai hubungan timbal balik penuh,” tulis Bin Buraik di Twitter dilansir Middleeast, Minggu (16/08)
Ia juga menyampaikan bahwa kesepakatan ini akan memberikan solusi dua negara, membantu rakyat Palestina dan menghentikan perdagangan dengan perjuangan Palestina.
Sementara itu, pemerintah Yaman kembali menegaskan pendiriannya terhadap masalah Palestina dan hak-hak rakyat Palestina. Menteri Luar Negeri Yaman Mohammed Al-Hadrami menyatakan bahwa akan tetap memperjuangkan Palestina.
“Sikap kami jelas dan akan tetap tidak berubah terkait dengan perjuangan Palestina yang merupakan pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.”
TAGS : Kesepakatan Israel-UEA Dewan STC Pemerintah Yaman
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/77148/Ketika-Jadi-Kontroversi-STC-Malah-Puji-Kesepakatan-Israel-UEA/