Banyak orang tua yang merasa lebih nyaman tinggal di rumah sendiri ketimbang ikut tinggal di rumah anak. Tapi, kadang ada keadaan tertentu yang membuatnya harus tinggal di rumah anak (yang sudah berkeluarga), yang artinya tinggal bersama menantu.
—
LALU, apakah itu akan selalu berarti buruk? Belum tentu, bukan? Apa pun keadaannya dan sebab apa pun harus tinggal bersama mereka, jika mindset-nya adalah ”kontribusi apa yang bisa saya berikan pada keluarga anak saya?”, itu adalah awal yang bagus sekali.
Terutama bila anak dan menantu keduanya bekerja. Adanya orang tua di rumah bisa sangat membantu. Mereka bisa bekerja dengan tentram karena anak-anak ada bersama kakek dan atau nenek mereka.
Buat awal yang positif
Merasa senang ataupun terpaksa saat awal harus tinggal di rumah anak, membentuk mindset sangat penting. Terutama bagi para mertua yang masih sehat. Positive mindset bisa membuat kita bersemangat dalam fokus kita. Misalnya, mindset akan ikut menjaga atau menemani cucu. Atau ingin membagi resep-resep unggulan di rumah anak. Atau apa pun. Itu bisa membuat mertua fokus pada suatu rencana yang membahagiakannya.
Sama dengan para menantu yang akan tinggal di rumah mertua, mertua juga sebaiknya berbicara dari hati ke hati dengan anak dan menantu sebelumnya. Misalnya tentang:
• Paling awal, sampaikan terima kasih karena boleh tinggal bersama mereka.
• Apakah boleh membantu sesuai kemampuan/keahlian mertua?
• Apa yang diharapkan oleh anak dan menantu dengan kehadiran mertua di rumah mereka?
Credit: Source link