Ketua DPR, Bambang Soesatyo
Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian diminta tidak larut dengan hasil investigasi sejumlah media yang tergabung IndonesiaLeaks soal dugaan aliran uang suap dari CV Sumbers Laut Perkasa milik Basuki Hariman kepada sejumlah petinggi Polri.
Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Kapolri Tito Karnavian agar tetap fokus bekerja sesuai tupoksinya.
“Tak perlu larut ataupun terganggu atas isu adanya dugaan aliran dana dari Basuki Hariman dalam kasus impor daging kepada dirinya,” kata Bamsoet, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Sabtu (13/10).
Kata Bamsoet, dari penjelasan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasito, Polri sudah meminta keterangan dari Basuki Hariman mengenai hal tersebut.
“Basuki mengakui bahwa dirinya tidak pernah memberikan dana kepada Kapolda Metro Jaya yang ketika itu dijabat oleh Tito Karnavian,” katanya.
Selain itu, lanjut Bamsoet, pimpinan KPK juga sudah menegaskan tidak bisa melanjutkan isu itu lebih lanjut. Hal itu mengingat bukti aliran uang kepada Tito belum bisa dibuktikan secara hukum.
“Kita tentu percaya integritas KPK dalam menangani kasus hukum. Jika tidak ada bukti yang kuat, tidak mungkin KPK bisa melanjutkan proses hukum sebagaimana mestinya,” terangnya.
“Basuki Hariman juga sudah menjalani persidangan. Dalam persidangan, tidak ada fakta hukum yang menguatkan kebenaran isu tersebut. Bahkan yang bersangkutan sudah menjalani proses hukum sebagaimana ketentuan perundang-undangan,” demikian Bamsoet.
Hal itu menanggapi hilangnya barang bukti catatan keuangan CV Sumbers Laut Perkasa milik Basuki Hariman yang merupakan tersangka korupsi. Barang bukti berupa catatan keuangan dalam bentuk buku tersebut diduga dengan sengaja dirusak oleh penyidik yang berasal dari kepolisian. Dimana, sejumlah halaman yang diduga berkaitan aliran uang suap ke Pejabat Polri dirusak dan dihilangkan.
Diketahui, dua orang penyidik yang ditarik itu yakni Roland Ronaldy dan Harun. Sementara barang bukti yang diduga dirusak tersebut yaitu buku catatan keuangan CV Sumber Laut Perkasa, yang sebelumnya dibeberkan oleh staff keuangan CV SLP, Kumala Dewi saat pemeriksaan di KPK.
Berdasar hasil investigasi sejumlah media yang tergabung IndonesiaLeaks, dalam buku catatan itu terdapat sejumlah aliran uang ke Kapolri Tito Karnavian, yang saat itu masih jabat Kapolda Metro Jaya. Selain itu juga tercatat aliran uang dari Basuki ke sejumlah pejabat di Tanah Air.
Buku catatan keuangan itu sebenarnya sebelumnya sudah dipindahkan ke sebuah laptop dan dipegang oleh penyidik KPK lain yang tangani kasus dugaan suap impor daging di Surya Tarmiani. Namun naas laptop itu dikabarkan dicuri oleh orang tak dikenal saat Surya pulang dari Yogyakarta pada April 2017 silam.
Sampai kini kasus tersebut masih `gelap`. Baru sejumlah media yang tergabung di Indonesialeaks yang berhasil mempublikasikan kronologi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kasusnya tersebut.
TAGS : KPK Polri Barang Bukti Kapolri
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42173/Ketua-DPR-Minta-Kapolri-Tak-Larut-dengan-Isu-Suap-Impor-Daging/