JawaPos.com – Harga minyak mentah dunia turun lebih dari 3 persen pada hari Senin (5/12) mengikuti pasar saham Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah. Penurunan terjadi setelah data sektor jasa AS menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melakukan pengetatan suku bunga secara agresif.
Mengutip Reuters, minyak mentah Brent berjangka turun USD 2,89 atau 3,4 persen menjadi USD 82,68 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun USD 3,05 atau 3,8 persen menjadi USD 76,93 per barel.
Harga minyak dunia hari ini tercatat mengalami penurunan setelah kemarin sempat naik 2 persen. Selama sesi kontrak bulan Januari, WTI mulai diperdagangkan lebih rendah dari harga setengah tahun yang menyiratkan kelebihan pasokan.
Di sisi lain, aktivitas industri jasa AS secara tidak terduga meningkat pada bulan ini. Bahkan ketenagakerjaan terpantau pulih kembali dan menawarkan lebih banyak bukti karena bersiap menghadapi resesi yang diantisipasi tahun depan.
Sementara itu, The Fed dikabarkan akan memperlambat kecepatan dan intensitas kenaikan suku bunga di tengah tanda-tanda baru dari inflasi AS yang terkendali. “Kegelisahan ekonomi makro tentang The Fed dan apa yang akan mereka lakukan pada suku bunga mengambil alih pasar,” kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.
Selain itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia atau disebut OPEC+, pada Minggu sepakat untuk tetap berpegang pada rencana untuk memangkas produksi sebesar 2 juta barel per hari (bpd) dari November hingga 2023.
Lalu, melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan penerapan kebijakan nol Covid di Tiongkok juga berpotensi jadi pendorong penurunan minyak dunia. Sebelumnya, negara-negara Kelompok Tujuh (G7) dan Australia pada pekan lalu menyepakati batas harga USD 60 per barel untuk minyak Rusia lintas laut.
Namun, presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow di Houston mengatakan efek pembatasan harga di pasar berjangka selama sesi pada hari Senin akan berhenti di penghujung hari.
“Pasar telah menyadari bahwa UE telah melarang pembelian minyak Rusia dengan beberapa pengecualian terbatas, dan China serta India akan melanjutkan dan membeli minyak mentah Rusia, sehingga dampak dari pembatasan harga akan dikurangi,” kata Lipow.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link