JawaPos.com – Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, ketahanan eksternal Indonesia masih tetap terjaga di tengah kondisi tidak pasti seperti sekarang ini. Salah satunya ditopang oleh kinerja neraca transaksi berjalan yang konsisten baik.
Kata dia, hal ini merupakan kinerja yang sangat baik mengingat banyak risiko yang tengah dihadapi seperti lonjakan harga minyak dunia yang didorong oleh eskalasi tensi geopolitik yang menekan neraca perdagangan migas.
“Jelas bahwa upaya reformasi struktural Indonesia berhasil menciptakan surplus neraca perdagangan nonmigas Indonesia yang konsisten tinggi bahkan terus meningkat sehingga berhasil menyerap risiko yang berasal dari kenaikan harga minyak,” ungkap Febrio, Kamis (26/5).
Adapun, neraca transaksi berjalan kuartal I-2022 mencatat surplus sebesar USD 0,2 miliar atau 0,1 persen dari produk domestik bruto (PDB). Surplus ini sedikit menurun diakibatkan kenaikan harga minyak dunia yang menyebabkan defisit di sektor migas.
Sedangkan, neraca perdagangan nonmigas tetap kuat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya meskipun sedikit menurun karena faktor eksternal, yaitu perlambatan ekspor ke negara mitra dagang utama Indonesia, seperti Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang.
Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar USD 17 miliar, sedangkan neraca perdagangan migas pada kuartal I 2022 mencatat defisit sebesar USD 5,9 miliar. “Untuk memperbaiki kondisi defisit migas, pemerintah juga terus berupaya membangun kapasitas industri hulu migas sehingga posisi neraca berjalan akan menguat,” ucap dia.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking
Credit: Source link