Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)
Ankara, Jurnas.com –Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengecam Amerika Serikat (AS) atas dukungan yang tak tergoyahkan kepada Kurdi di Suriah utara. Ia mengatakan Washington terlalu berlebihan terhadap militan Kurdi di wilayah tersebut.
Dalam sebuah pidatonya, Sabtu (7/9), Erdogan, mengatakan, Turki tidak akan tinggal diam terhadap lebih dari 30.000 senjata, peralatan dan truk yang dipenuhi amunisi yang dikirim AS ke Suriah utara, tempat Kurdi beroperasi.
Erdogan mengkritik AS karena kurangnya komitmen untuk membuat pernjanjian zona aman di Suriah di sepanjang perbatasan Turki. Karena itu, ia akan menyempaikan hal itu selama pertemuan dengan Presiden AS, Donald Trump di New York akhir bulan ini.
“Kita harus menyelesaikan ini … Ada perbedaan antara apa yang dikatakan dan apa yang telah dilakukan,” kata Erdogan.
Turki dan AS berselisih mengenai situasi di Suriah timur laut, di mana aliansi militan Kurdi dan Arab telah menikmati dukungan Washington dalam dugaan perjuangan mereka melawan terorisme.
Turki memandang pejuang Kurdi YPG Suriah sebagai perpanjangan dari militan Kurdi sendiri, bersikeras AS harus mengakhiri dukungannya untuk kelompok itu.
Dalam pidatonya, Erdogan juga mengkritik rendahnya upaya internasional dan Eropa yang dimaksudkan untuk mendukung Turki dalam upayanya mengakomodasi jutaan pengungsi Suriah.
Ia mengatakan akan melanjutkan rencana untuk memukimkan satu juta pengungsi di Suriah utara, menambahkan bahwa negaranya telah menghabiskan USD40 miliar untuk menampung empat juta pengungsi Suriah.
“Kita bisa melakukan pembangunan. Anda memberi kami dukungan finansial,” kata Erdogan, menambahkan,” Mereka mengatakan bagus. Kemudian ayo, tunjukkan dukungan Anda. Tapi tidak ada apa-apa.”
TAGS : Presiden Turki Tayyip Erdogan Amerika Serikat Timur Tengah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/58935/Kirim-30000-Truk-Senjata-ke-Suriah-Erdogan-Sebut-AS-Berlebihan/