JawaPos.com–Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat kerja sama dengan PT Angkasa Pura (AP) II guna meningkatkan kegiatan ekspor langsung (direct call) produk perikanan dari berbagai bandara di Indonesia ke negara tujuan. Direct call membantu pelaku usaha perikanan, terutama memangkas biaya operasional saat melakukan ekspor.
”Tentu kerja sama dan peningkatan sinergitas dengan AP II makin penting mengingat keberterimaan produk perikanan kita sudah menjangkau 171 negara,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Kemananan Hasil Perikanan (BKIPM) Rina saat rapat koordinasi dengan AP II di gedung Mina Bahari II, Jakarta, Selasa (28/12).
Rina menjelaskan, selama ini, ekspor produk perikanan dilakukan melalui bandara-bandara transit seperti Soekarno-Hatta dan Juanda. Biaya operasional menjadi tinggi dan terdapat risiko penurunan kualitas produk akibat waktu tempuh yang relatif lama.
Produksi perikanan Indonesia, terang Rina, mencapai 916,2 ribu ton di Pulau Sumatera, 247 ribu ton di Kalimantan, serta 232,4 ribu ton di Pulau Jawa. Selain itu, KKP juga mendorong peningkatan produksi di sejumlah lokasi melalui program Kampung Budidaya.
”Untuk itu, kita perlu menetapkan prioritas negara tujuan direct call seperti Tiongkok, Jepang, Singapura, Vietnam, dan lain-lain,” sambung Rina.
Rina memastikan, BKIPM siap mengupayakan dukungan volume minimal dan kontinuitas penyediaan komoditas yang diekspor. Tak hanya itu, dia menjamin lembaganya juga akan mengupayakan adanya forum komunikasi antar pemangku kepentingan serta bekerja sama dengan instansi terkait lainnya.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Credit: Source link