JawaPos.com – Para desainer tanah air menampilkan koleksi mereka dengan sentuhan kain tradisional. Bersama dengan Cita Tenun Indonesia dan BRI Prioritas mereka mempersembahkan pagelaran ANTOLOGI: Sebuah Kumpulan Interpretasi Modern terhadap Wastra Tenun.
ANTOLOGI merupakan sebuah bunga rampai dari persepsi akan tenun Indonesia yang diwujudkan dalam busana siap pakai dan semi-adibusana. Koleksi pada pagelaran ini dirancang oleh tiga rumah mode ternama Indonesia dengan sisi artistik berbeda dari Mel Ahyar, Danjyo Hiyoji, dan Eri di DION Senayan Park, Selasa (6/12). Gelaran ini merupakan sebuah reproduksi dari presentasi Cita Tenun Indonesia pada Wastra Nusantara: the Journey to Indonesian Fashion yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Doha, Qatar, pada 30 Oktober 2022 lalu. Berikut koleksi para desainer:
1. Koleksi Mel Ahyar
Mel Ahyar mengawali pagelaran dengan sebuah koleksi berjudul Kawin Campur 2 untuk labelnya yang khusus didedikasikan untuk kebudayaan Nusantara, Mel Ahyar Archipelago. Menggunakan 7 macam kain dari berbagai provinsi, desainer berlanggam demi-couture ini bermain dengan desain asimetris, pola dekonstruksi dan sambung motif kontras.
Kawin Campur 2 merupakan sekuel dari presentasi mode bertajuk serupa yang diadakan Maret lalu. Koleksinya juga hasil kolaborasi dengan Cita Tenun Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia.
2. Dana Maulana dan Michael Simiadi dari Danjyo Hiyoji
Selanjutnya, Dana Maulana dan Michael Simiadi dari Danjyo Hiyoji membawakan deretan busana pria dan perempuan di bawah tajuk ‘Temu’. Tema tersebut mengacu pada daya konvergensi dari kayanya ragam tenun daerah yang diterjemahkan lewat semangat jiwa muda khas label kontemporer yang berdiri sejak awal milenium tersebut.
3. Eridani
Desainer Eridani memamerkan kepiawaiannya dalam menggabungkan elemen jukstaposisi halus lewat lipit dan struktur, gelepai dan keringkasan, serta kecantikan dan maskulinitas saat menutup ANTOLOGI dengan koleksi bertajuk ‘Kvlturati’ untuk labelnya, Eri.
Paduan dari sejumlah dualisme tersebut menghasilkan deretan busana yang anggun, mewah, dan karismatik namun bersahaja berkat kecerdikan Eridani dalam memainkan teknik potong dan jahit.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link