komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami (Foto: Tehran Time)
Teheran, Jurnas.com – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan, rezim Zionis menuju kehancuran karena berbagai kelemahan yang intrinsik terhadapnya dan kekuatan-kekuatan regional eksternal yang berusaha memusnahkannya.
Kepala Komandan IRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami menympaikan hal itu lewat wawancara dengan Press TV di sela pertemuan nasional para komandan dan staf staf IRGC pada Senin (30/9).
“Rezim Zionis bergerak menuju keruntuhan, karena sejak awal ia tidak memiliki unsur-unsur pokok dari sistem politik resmi yang dapat dipercaya,” kata Salami.
“Israel tidak memiliki tanah sendiri, penduduk, atau bahkan negara yang sudah mapan dalam sistem politik diakui sejarah dunia,” tambahnya.
Salami mengatakan, masalah internal dan masalah yang mengganggu rezim ini serta tindakan kenakalannya di wilayah tersebut membuat Israel mendapat penentangan dari Islam dan kelompok bersenjata dan tentara.
“Semua faktor ini, secara alami meletakkannya di jalan menuju kehancuran,” ujar Salami.
Salami mengatakan, rezim Zionis tidak memiliki ekonomi kuat, berakar dan berkelanjutan, juga tidak memiliki akar yang dalam di tanah apa pun, atau menikmati geografi demografis yang koheren.
Salami menekankan bahwa rezim Tel Aviv memiliki banyak musuh di wilayah itu yang semua ingin menghapusnya dari geografi politik dan karenanya ini akan terjadi secara alami.
Bulan lalu, Salami menyoroti kekuatan yang tumbuh dari front perlawanan anti-Israel di wilayah tersebut, termasuk Suriah, Lebanon, dan Palestina.
“Musuh sangat menyadari bahwa setiap perang baru dapat mengekspos rezim Zionis terhadap ancaman skala penuh dan keruntuhan yang tidak dapat dipulihkan,” katanya.
Ia mengatakan, AS tidak tertarik melancarkan perang terhadap Iran karena negara itu tahu bahwa konfrontasi seperti itu akan mengekspos rezim Israel terhadap ancaman skala penuh..
Sementara itu, saat membahas pertemuan para komandan IRGC sebelumnya pada Senin (30/9), Salami mengatakan konsep kekuasaan dan perlawanan berbeda satu sama lain.
“Banyak negara mungkin memiliki kekuatan dan sarana ofensif, tetapi mereka rentan dalam menghadapi tindakan agresi, contohnya adalah rezim Zionis pendudukan dan palsu,” katanya.
Panglima IRGC menekankan bahwa Iran memiliki kekuatan ofensif dan kekuatan perlawanan. Republik Islam saat ini mampu melakukan ofensif terhadap musuh pada tingkat apa pun dan dengan presisi dan kepadatan.
“Selama fase pertama Revolusi Islam, kami mengembangkan kapasitas untuk menghancurkan rezim Zionis palsu, tetapi selama fase kedua, rezim jahat ini harus dihilangkan dari geografi dunia dan [masalah] penting ini bukanlah cita-cita dan impian lagi, tetapi tujuan yang dapat dicapai,” ujar Salami.
Pada Februari lalu, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengeluarkan pernyataan rinci yang dijuluki “Fase Kedua Revolusi Islam” saat memperingati 40 tahun revolusi 1979 yang menggulingkan rezim Pahlavi yang didukung AS.
Khamenei mengatakan bahwa Revolusi Islam menjamin keamanan, stabilitas, dan integritas wilayah Iran, dan menekankan bahwa Iran tidak boleh mundur dari nilai-nilai nasional dan revolusionernya
“Di antara semua negara yang menderita penindasan, hanya sedikit yang melakukan upaya untuk meluncurkan revolusi; dan di antara negara-negara yang telah bangkit dan meluncurkan revolusi, hanya sedikit yang menyaksikan mengejar sampai akhir, atau bergerak lebih dari sekadar mengubah pemerintah dan melindungi nilai-nilai revolusioner mereka,” katanya.
TAGS : Rezim Israel Iran Hossein Salami
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/60151/Komandan-IRGC-Israel-Menuju-Kehancuran/