Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat, John Hyten mengikuti sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat di Capitol Hill di Washington, Amerika Serikat 4 April 2017 ( Reuters/ Yuri Gripas
Washington – Komandan nuklir utama Amerika Serikat akan menolak permintaan Presiden Donald Trump, jika diperintahkan meluncurkan senjata nuklir “ilegal”.
Demikian disampaikan Jenderal Angkatan Udara, komandan Komando Strategis Amerika Serikat (STRATCOM), John Hyten kepada audiens di Halifax International Security Forum di Nova Scotia, Kanada bahwa akan berpikir beberapa kali jika menerima perintah semacam itu.
“Saya pikir beberapa orang mengira kita bodoh,” kata Hyten menanggapi sebuah pertanyaan tentang skenario semacam itu. “Kami bukan orang bodoh. Kami banyak memikirkan hal-hal ini. Bila Anda memiliki tanggung jawab ini, bagaimana Anda tidak memikirkannya? “
Hyten, yang bertanggung jawab untuk mengawasi senjata nuklir Ameirika Serikat menjelaskan proses yang akan mengikuti perintah tersebut. Sebagai kepala STRATCOM, “Saya menerima saran dari presiden, ia akan memberi tahu saya apa yang harus dilakukan,” katanya dalam sambutannya
“Dan jika itu ilegal, coba tebak apa yang akan terjadi? Saya sudah mengatakan, Presiden, itu ilegal. “Dan tebak apa yang akan ia lakukan? Ia akan mengatakan, Apa yang legal? Dan kami menemukan opsi, mengerahkan seluruh tenaga untuk menanggapi situasi apa pun, dan begitulah cara kerjanya. Ini tidak terlalu rumit.”
Hyten mengatakan melalui skenario bagaimana bereaksi jika terjadi perintah ilegal adalah praktik standar. Ia mengatakan, “Jika Anda melakukan perintah yang melanggar hukum, Anda akan dipenjara. Anda bisa dipenjara selama sisa hidup Anda,” katanya dilansir Reuters, Minggu (19/11) waktu setempat.
Hyten mengatakan demikian, setelah pertanyaan senator Amerika Serikat, termasuk rekan-rekan Partai Demokrat dan Trump, tentang otoritas Trump untuk berperang, menggunakan senjata nuklir atau mengakhiri kesepakatan internasional, di tengah kekhawatiran program nuklir dan rudal Korea Utara dapat menyebabkan permusuhan.
Trump menukar penghinaan dan ancaman dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan dalam pidatonya, Trump mengancam menghancurkan negara yang dihuni 26 juta orang itu, jika mengancam Amerika Serikat dan sekutunya
Beberapa senator menginginkan undang-undang untuk mengubah otoritas nuklir presiden Amerika Serikat, dan komite Senat pada Selasa mengadakan sidang kongres pertama setelah lebih dari empat dekade mengenai wewenang presiden untuk melancarkan serangan nuklir.
TAGS : Amerika Serikat Rudal John Hyten Donald Trump
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25030/Komandan-Nuklir-AS-Tolak-Permintaan-Trump-Luncurkan-Rudal-Jika/