UNESCO ( Epa/Yoan Valat)
El Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Kementerian Luar Negerinya, hengkang dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Instruksi itu tak lama setelah Amerika Seriakat menyakan terlebih dahulu keinginannya keluar dari organisasi tersebut.
“Netanyahu memberikan instruksi kepada Kementerian Luar Negeri untuk bersiap menarik diri dari UNESCO bersama dengan Amerika Serikat,” demikian pernyataan dari kantor Netahanyu.
Sebelumnya pada Kamis, Amerika Serikat mengumumkan penarikan dirinya dari dari badan warisan dunia UNESCO. Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Seriakt, Heather Nauert.
“Penarikan diri Amerika Serikat mulai berlaku pada tanggal 31 Desember 2018. Pada 12 Oktober 2017, Menteri Luar Negerinya mengabarkan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova tentang keputusan Washintong mengundurkan diri dari organisasi tersebut dan untuk berusaha membentuk misi pengamat permanen ke UNESCO,” kata pernyataan tersebut.
Menurut majalah Foreign Policy, Amerika Serikat t memutuskan untuk menarik diri dari UNESCO untuk menghemat uang dan memprotes apa yang dilihatnya sebagai bias organisasi anti-Israel.
Majalah tersebut menambahkan pada 2011, Amerika Serikat memotong lebih dari USD80 juta per tahun, sekitar 22% dari keseluruhan anggaran untuk UNESCO, sebagai pembalasan atas penerimaan organisasi terhadap Palestina sebagai anggota.
Direktur Jenderal Organisasi tersebut Irina Bokova mengungkapkan penyesalan mendalam atas keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari UNESCO.
TAGS : UNESCO Amerika Serikat Irina Bokova Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/23172/Kompak-Setelah-AS-Giliran-Israel-Keluar-dari-Unesco/