JAKARTA, KRJOGJA.com – Saat ini PT Garuda Indonesia memerlukan sosok para pemimpin yang mampu memberikan keputusan secara cepat, tepat, dan dikomunikasikan secara efektif serta transparan. Demikian Hendra Soemanto Pakar Industri Penerbangan, California State University Fresno, dalam rilis yang diterima KRJOGJA.com, Selasa (20/7/2021) malam.
Sebelumnya, direktur utama PT Garuda Indonesia mengatakan bahwa perusahaan telah mengambil langkah efisiensi biaya dengan menawarkan opsi pensiun dini bagi karyawannya. Opsi pensiun dini ini diambil karena jumlah utang perusahaan yang makin membengkak di tengah pengurangan jumlah armada hingga 50 persen di masa pandemi.
Pertanyaannya adalah, “Apakah program pensiun dini yang ditawarkan PT Garuda Indonesia kepada karyawan sudah tepat sasaran?”. “Apakah kemampuan perusahaan untuk membayar pesangon sudah secara transparan dikomunikasikan kepada karyawan?” ujar Hendra Sumanto. Hal ini sudah seharusnya diperhitungkan pihak manajemen sebelum memutuskan untuk menawarkan opsi kepada karyawan.
Banyak yang menyayangkan keputusan manajemen PT Garuda Indonesia yang telah dengan sangat tegas memilih opsi kedua karena saat krisis terjadi, opsi pertama merupakan opsi yang mendekati ideal, tentunya dengan dibarengi oleh tindakan cepat dan efektif untuk mempertahankan operasional secara menyeluruh. Dengan pendapatan yang anjlok, PT Garuda Indonesia harus memastikan bahwa mereka memiliki uang tunai yang cukup untuk mendanai operasi jangka pendek, memiliki cukup uang untuk menutupi lebih dari enam bulan operasi, menggunakan jalur kredit yang masih tersedia yang mereka buat sebelum krisis, mengajukan pinjaman baru, dengan opsi pertama yang ditawarkan pemerintah.
Credit: Source link