NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan pedagang ayam potong di Pasar Umum Gilimanuk mengeluhkan persaingan harga jual dengan pedagang yang beroperasi di luar pasar. Kondisi ini sering dikeluhkan pedagang hingga akhirnya pihak Kelurahan, Lantas Polsek Gilimanuk, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan pengelola pasar kembali turun, Jumat (20/1).
Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma didampingi Kepala Pasar Gilimanuk, Mustofa menyerap aspirasi pedagang daging ayam. Mereka intinya mengeluhkan serbuan pedagang lapak yang berjualan di luar Pasar Gilimanuk.
Pedagang yang berjualan di emperan dan gang-gang tersebut menjual harga lebih murah. Kondisi ini membuat pelanggan ayam potong di pasar beralih.
Salah seorang pedagang, Lukman Hakim (38) mengatakan perbedaan harga antara pedagang ayam potong di dalam Pasar Umum Gilimanuk dengan diluar selisih harga Rp 6.000. Di dalam pasar Rp 26.000 per kilogram, sedangkan di luar pasar Rp 20.000.
Pihaknya mengharapkan pedagang ayam potong yang berada di luar pasar untuk bersama-sama berjualan di dalam. “Ini bukan yang pertama kali disampaikan, tadi kami tindaklanjuti lagi dengan melibatkan pihak terkait. Pedagang pasar meminta agar mereka juga berjualan di dalam pasar,” kata Lurah Gilimanuk.
Setelah dikoordinasikan dengan pasar, lapak untuk pedagang di Pasar Gilimanuk masih banyak dan cukup menampung seluruh pedagang yang berjualan di luar. Terkait aspirasi itu, Kelurahan akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana. “Kita akan sampaikan terkait keberadaan pedagang ayam potong yang berjualan di luar pasar Gilimanuk ini,” katanya.
Saat ini pedagang ayam potong diluar dengan lapak-lapak sudah banyak bermunculan dan sebagian besar berada di sekitar permukiman. (Surya Dharma/balipost)
Credit: Source link