DENPASAR, BALIPOST.com – Konsumen otomotif saat ini mengalami perubahan behaviour dalam berinteraksi saat ingin membeli kendaraan. Terutama generasi Z (Gen Z), lebih memilih cara-cara digital dalam menentukan pilihannya saat membeli produk otomotif. Demikian dikemukakan Communication Strategy Senior Manager PT HPM, Adhi Parama Sugarda dan PR & Digital Strategy Senior Manager PT Honda Prospect Motor (HPM), Yulian Karfili, saat peluncuran Honda MetaWorld secara virtual dipantau dari Denpasar, Rabu (8/2).
Disampaikan Adhi, pihaknya mulai menggunakan media digital untuk terhubung dengan konsumen karena adanya kebutuhan untuk itu, terutama dari generasi milenial. Upaya untuk memanfaatkan media digital, seperti metaverse, sudah dilakukan sejak tahun lalu.
Sepengetahuannya, belum ada perusahaan otomotif yang masuk ke metaverse. Honda merupakan yang pertama bergabung dengan Metaverse, khususnya di Indonesia.
Ditambahkan Yulian, Gen Z ini menjadi kelompok yang potensial untuk digarap dan sangat terbuka akan teknologi baru, seperti metaverse. Untuk itu, pihaknya berupaya untuk memenuhi kebutuhan generasi ini. “Kita harus berbicara dengan bahasa mereka. Bisa dibilang Gen Z ini merupakan digital native,” sebutnya.
Ia mengungkapkan PHM sendiri sudah pernah menggelar pameran di metaverse pada tahun lalu. Satu hal yang dipelajari dari pameran itu, kata Yulian, Gen Z tertarik dengan metaverse. Di Indonesia, Telkom menjadi pionir menjadi hub metaverse ini.
Dijelaskan, Honda MetaWorld 2023 ini didesain untuk kebutuhan Gen Z dengan beragam penambahan dari sebelumnya. Seperti, area pameran virtual ini 60 kali lebih besar dari sebelumnya. Di dalamnya lebih banyak atraksi, sehingga tidak cuma melihat produk mobil, tapi ada interaksi dan hiburan.
Product Manager Telkom Indonesia, David Cuh Sihotang mengatakan MetaNesia diluncurkan pada 31 Juli 2022. Meski relatif baru, ia mengatakan potensi pengembangan metaverse ini sangat besar. ‘Ada banyak hal yang bisa dieksplorasi di metaverse. Kesempatan untuk bisnis di metaverse ini akan sangat terbuka,” jelasnya.
Semenjak launching, pihaknya aktif mengembangkan fitur terbaru. Di 2022, ada 10 ribu pengguna secara bergantian menggunakan fitur dan menghadiri event di MetaNesia. Di 2023, diharapkan bisa naik 2 sampai 3 kali lipat dari tahun lalu. “Harapannya berbagai fitur-fitur baru bisa meningkatkan jumlah pengguna MetaNesia,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)
Credit: Source link