JawaPos.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berkomitmen mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) go global. Hal itu dilakukan melalui pameran UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2022 yang berlangsung sampai 31 Desember 2022 di Jakarta Convention Center (JCC).
Terdapat 500 UMKM bazzar online dan 250 UMKM showcase offline. Mereka memperlihatkan keunikan, kualitas, dan kisah di balik produk mereka.
UMKM Expo(rt) Brilianprenuer 2022 turut menghadirkan coaching clinic, pembinaan, dan business matching dengan pembeli luar negeri. Hingga Kamis (15/12), deal kontrak produk UMKM untuk ekspor mencapai Rp 1,2 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, multiplier effect dari UMKM sangat besar bagi ekonomi Indonesia. Menyerap sekitar 119,6 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total angkatan kerja nasional.
“Untuk menegaskan kembali komitmen BRI sebagai bank yang fokus ke UMKM,” ucapnya.
Apalagi, dua tahun belakangan sektor usaha rakyat itu diterjang badai akibat pandemi Covid-19. Tahun ini hampir seluruh sektor mulai pulih meskipun belum sepenuhnya. Akibat krisis itu, BRI harus merestrukturisasi kredit sebesar Rp 252,7 triliun dari 3,9 juta pelaku UMKM.
Seiring berjalannya waktu, total pembayaran UMKM selama dua tahun itu sebesar Rp 91 triliun. Sisa outstanding restrukturisasi kredit Rp 116,45 triliun per September 2022. “Memang ada yang tidak bisa diselamatkan. Jumlahnya Rp 12,75 triliun atau 5 persen dari total restrukturisasi,” terang Sunarso di JCC kemarin (15/12).
Hingga kuartal III 2022, BRI telah menyalurkan total kredit senilai Rp 1.111,5 triliun. Dari jumlah tersebut, 84,2 persen ke UMKM atau sebesar Rp 935,8 triliun.
Sunarso melihat peluang besar hasil karya anak bangsa memiliki kualitas tinggi. Mampu bersaing dengan produk dari negara-negara lain. Dia menargetkan, UMKM Expo(rt) Brilianprenuer 2022 menghasilkan transaksi Rp 15 miliar.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki menambahkan, saat ini ekspor UMKM masih rendah. Hanya 15,65 persen. Di bawah negara-negara di Asia. Misalnya, Malaysia (17,3 persen); Korea Selatan (19,7 persen); dan Thailand (28,7 persen). Padahal, pemerintah mematok target ekspor UMKM sebesar 17 persen.
“Ini tantangan kita untuk berkolaborasi dan melakukan terobosan,” imbuhnya.
Credit: Source link