Banjir Jepang
Jakarta, Jurnas.com – Korban tewas akibat Topan Hagibis terus meningkat hingga di atas 40 pada Senin (14/10) ketika ribuan orang bekerja untuk membersihkan wilayah Jepang setelah dilanda salah satu badai terkuat yang terlihat dalam satu dekade.
Menurut laporan NHK, sebanyak 43 orang tewas dalam kekacauan yang dibawa Hagibis, 16 masih hilang dan 202 lainnya terluka. Curah hujan yang memecahkan rekor, angin kencang dan banjir hebat memporak-porandakan Jepang bagian utara pada Sabtu (12/10) waktu setempat.
Wilayah Nagano, Niigata, Miyagi, Fukushima, Ibaraki, Kanagawa dan Saitama dibanjiri oleh genangan air setelah tanggul jebol. Lebih parahnya, Pemerintah Jepang harus bersiap untuk kondisi yang memburuk karena permukaan air mungkin naik di sepanjang sungai.
Dilansir UPI, Senin (14/10) sebanyak 72.400 rumah di kawasan Chiba dan 16.3000 rumah di Kanagawa terendam banjir yang mengakibatkan ratusan orang harus mengungsi. Lebih dari 200.000 rumah di Jepang timur dan tengah dibiarkan tanpa listrik hingga Minggu sore.
Kondisi itu mengundang keprihatinan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersimpati kepada korban yang terkena dampak bencana mematikan tersebut.
“Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua orang yang kehilangan nyawa dan memberikan simpati kepada mereka yang terkena dampak topan Hagibis,” ujar Shinzo Abe mengatakan pada pertemuan tingkat menteri tentang topan di Kantor Perdana Menteri pada hari Minggu.
Sehari sebelum Hagibis mendarat di Jepang, penduduk Tokyo mengeruk karena supermarket tutup di seluruh kota ketika mereka bersiap untuk apa yang dilaporkan the Japan Times kepada Gubernur Tokyo. Yuriko Koike menyebut “topan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya akan segera menyerang.”
Hagibis dengan cepat menguat di Pasifik Barat untuk menjadi topan super ketiga musim ini minggu lalu. Badai berubah dari angin topan yang berkecepatan 30 mph ke angin topan yang menghasilkan angin 150 mph hanya 48 jam kemudian.
Meskipun Badan Meteorologi Jepang telah menurunkan status badai menjadi topan “kuat” sebelum mendarat di Jepang, agensi tersebut telah memperingatkan dalam konferensi pers selama Jumat pagi bahwa badai itu bisa separah Topan Kanogawa, yang telah menewaskan lebih banyak. dari 1.200 orang pada tahun 1958 dan merupakan salah satu topan paling mematikan dalam catatan.
Pada jam 5 pagi waktu setempat Sabtu, JMA telah menurunkan skala Hagibis dari topan “besar dan kuat” menjadi topan “besar” dengan angin berkelanjutan maksimum sekitar 70 mph dan hembusan sekitar 98 mph.
TAGS : Badai Hagibis bencana Jepang
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/60884/Korban-Tewas-Badai-Hagibis-Capai-43-Orang/