Personel keamanan berjaga-jaga setelah ledakan terjadi di Gereja St Anthony di Kochchikade di Kolombo
Jakarta, Jurnas.com – Delapan ledakan bom dahsyat telah merobek hotel-hotel kelas atas dan gereja-gereja yang mengadakan layanan Paskah di Sri Lanka, menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk puluhan orang asing.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengutuk serangan itu yang merupakan tindakan kekerasan terburuk sejak berakhirnya perang saudara Sri Lanka satu dekade lalu. Akibatnya, pemerintah memberlakukan jam malam langsung dan tidak terbatas di seluruh negara yang berpenduduk 21 juta orang tersebut.
Ledakan kuat – enam berturut-turut dengan cepat dan kemudian dua jam kemudian – menghancurkan, termasuk di St Anthony`s Shrine, ibukota Gereja Katolik yang terkenal.
Setidaknya dua serangan dikonfirmasi telah dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri, menurut sumber kepolisian dan seorang pejabat hotel dilansir RTE.
“Tujuh orang telah ditangkap oleh polisi selama penggerebekan di sebuah rumah di Kolombo,” kata polisi.
Sumber rumah sakit mengatakan warga negara Inggris, Belanda dan Amerika termasuk di antara yang tewas, dengan warga Inggris dan Jepang juga terluka. Seorang pria asal Portugal juga meninggal.
Sebagian besar atap gereja meledak dalam ledakan itu, dengan genteng, kaca, dan serpihan kayu berserakan di lantai bersama dengan genangan darah.
Mereka yang terluka membanjiri rumah sakit setempat, di mana para pejabat melaporkan ratusan yang terluka diterima.
Tidak ada klaim pertanggungjawaban langsung atas ledakan itu, tetapi dokumen yang dilihat oleh AFP menunjukkan bahwa kepala polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara mengeluarkan peringatan intelijen kepada perwira tinggi sepuluh hari yang lalu, memperingatkan bahwa pelaku bom bunuh diri berencana untuk memukul “gereja-gereja terkemuka”.
TAGS : Ledakan Bom Gereja Sri Lanka
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/51465/Korban-Tewas-Ledakan-Bom-Gereja-Sri-Lanka-Capai-200-Jiwa/