Virus corona (Foto: Press TV)
Seoul, Jurnas.com – Korea Selatan mengumumkan 516 kasus virus korona baru, kebanyakan dari mereka di dalam dan sekitar kota Daegu, di mana sekte keagamaan yang rahasia menjadi pusat wabah di negara itu.
Kasus-kasus baru yang dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan pada Rabu (4/3) secara nasional menjadi 5.328 orang, dengan setidaknya 32 kematian.
Virus mirip flu itu menyebar dengan cepat di antara anggota kelompok agama Shincheonji di Korea Selatan, khususnya di Daegu, kota terbesar keempat di negara itu, dengan populasi lebih dari 2,5 juta.
Para pejabat kesehatan memperkirakan jumlah kasus akan meningkat kedepannya ketika mereka menyelesaikan pengujian lebih dari 200.000 anggota sekte agama, serta ribuan kasus yang dicurigai lainnya dari kelompok yang lebih kecil.
Rumah sakit di daerah yang paling parah di Korea Selatan berjuang untuk mengakomodasi lonjakan pasien baru. Wakil Menteri Kesehatan Korea Selatan, Kim Gang-lip mengatakan 2.300 orang menunggu untuk dirawat di rumah sakit dan fasilitas medis sementara di Daegu.
Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun mengatakan dalam pertemuan kabinet khusus bahwa tindakan khusus untuk mengatasi keadaan darurat.
Virus corona, yang baru-baru ini dinamai COVID-19, dapat menyebabkan berbagai gejala mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti pneumonia. Tanda-tanda umum termasuk demam, batuk, sesak napas, dan komplikasi pernapasan lainnya.
Virus, yang muncul di China Tengah pada akhir Desember tahun lalu, sejauh ini sudah menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia.
Lebih dari 90.000 orang terinfeksi di 68 negara dan wilayah. Sementara sebagian besar kematian terjadi di daratan China, penghitungan di sana melambat, dan negara-negara lain mencatat kasus dengan kecepatan yang lebih tinggi. (Press TV)
TAGS : Korea Selatan Virus Corona Korban Virus Corona Negara China
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/68415/Korea-Selatan-Laporkan-lebih-dari-500-Kasus-Virus-Corona/