Polisi Korut
Jakarta, Jurnas.com – Korea Utara telah menahan awak kapal penangkap ikan Rusia, termasuk dua warga Korea Selatan, dan Korea Selatan mendesak pembebasan warganya dari tahanan Korea Utara.
Dilansir UPI, Pyongyang belum menanggapi permintaan Korut tersebut.
Kementerian unifikasi Seoul mengatakan, pihaknya sedang berkomunikasi dengan pihak berwenang Rusia dan telah menggunakan saluran antar-Korea untuk mengirim pesan.
“Saat ini, warga Korea Selatan telah dipastikan aman,” kata kementerian itu.
“Kami melakukan yang terbaik untuk mengonfirmasi keselamatan warga kami dan dalam konsultasi erat dengan pihak berwenang Rusia yang mengkonfirmasi keselamatan mereka.”
Awak Korea Selatan yang ditahan tinggal di sebuah hotel di Wonsan, Korea Utara, dan sedang diselidiki, menurut Yonhap.
Menurut Seoul dan kedutaan Rusia di Korea Selatan, Xiang Hai Lin-8 yang berbendera Rusia meninggalkan kota pelabuhan Korea Selatan, Sokcho pada pukul 19:00 pada 16 Juli. Kapal itu menuju ke Zarubino, sebuah pelabuhan di Timur Jauh Rusia. , ketika itu ditangkap di Laut Timur.
Korea Utara mengatakan kru itu diambil karena “melanggar aturan masuk dan tinggal” di Korea Utara, kata kedutaan Rusia.
Kapal itu sedang memancing kepiting salju. Itu termasuk 15 Rusia. Kedua awak Korea berusia 50-an dan 60-an, dan merupakan kontraktor yang naik ke kapal untuk memberikan bimbingan teknis.
Korea Utara menahan awak kapal pada saat itu menunjukkan kurangnya kemauan untuk bekerja sama dengan Korea Selatan dalam bantuan kemanusiaan.
Seoul berjanji untuk menyumbangkan 50.000 ton beras tetapi Korea Utara mungkin telah menolak bantuan tersebut, dengan menyebut latihan bersama AS-Korea Selatan akan diadakan pada Agustus.
TAGS : Korea Utara Rusia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/56463/Korea-Utara-Tahan-Pelaut-Rusia/