Presiden Korea Selatan Moon Jae In (Foto: Reuters)
Seoul, Jurnas.com – Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in meminta Jepang menyadari masa lalunya sebagai negara penjajah Korsel di masa perang.
Kendati demikian, Moon menyebut negaranya akan dengan senang hati bergandengan tangan, jika Tokyo memilih dialog di tengah meningkatnya pertikaian perdagangan kedua negara.
Dalam pidato kenegaraan di Hari Pembebasan yang menandai kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang (1910-1945), Moon memperingatkan bahwa tatanan perdagangan bebas global akan menderita, jika suatu negara `mempersenjatai` sektor di mana ia memiliki keunggulan.
Seperti diketahui, Jepang memberlakukan pembatasan ekspor terhadap beberapa bahan berteknologi tinggi ke Korea, yang memicu perang dagang di kedua negara.
Seoul memandang tindakan itu sebagai pembalasan atas pertikaian tentang masalah kerja paksa di masa perang. Jepang berkilah, kebijakan itu dikarenakan alasan keamanan.
“Kami harap Jepang memainkan peran utama bersama dalam memfasilitasi perdamaian dan kemakmuran di Asia Timur,” kata Moon dilansir dari Reuters, pada Kamis (15/8).
“Jepang harus merenungkan masa lalu yang membawa kemalangan bagi negara-negara tetangganya,” tandas dia.
TAGS : Jepang Korea Selatan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/57603/Korsel-Minta-Jepang-Sadar-Pernah-Jadi-Penjajah/