Bendera kebangsaan Korea Utara (L) dan China (Foto: Ng Han Guan)
Beijing, Jurnas.com – Korea Utara berencana mengizinkan China untuk mengakses tambang logam tanah jarang, dengan imbalan investasi energi matahari yang dapat meringankan kekurangan daya kronis di negara miskin tersebut.
China merupakan produsen dominan tanah jarang di dunia, 17 unsur kimia yang dicari karena dapat digunakan sebagai bahan peralatan elektronik dan militer.
Namun dikutip dari Reuters pada Kamis (24/10), Korut diyakini memiliki sumber daya tanah jarang yang belum dimanfaatkan secara signifikan.
Sementara, untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya 2,5 juta kilowatt hour per hari di Korut, dibutuhkan biaya sekitar US$2,5 miliar, menurut laporan di situs web Asosiasi Industri Tanah Langka China.
“Ini adalah waktu terbaik bagi China untuk berinvestasi di Korea Utara,” demikian keterangan pejabat pemerintah Korea Utara di Shenyang.
Sebelumnya, pasca melakukan uji coba rudal balistik pada 2016, PBB memberlakukan sanksi yang melarang Korea Utara memasok, secara langsung atau tidak langsung logam emas, bijih titanium, bijih vanadium, dan mineral tanah jarang.
PBB juga memperingatkan semua negara supaya melarang warganya melakukan transaksi logam-logam tersebut dengan Korut.
Kedutaan Korea Utara di Beijing tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar, sementara konsulat Korea Utara di Shenyang, di timur laut Cina, menolak berkomentar.
TAGS : Korea Utara China Tambang Logam Tanah Jarang
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/61446/Korut-Akan-Izinkan-China-Akses-Tambang-Logam/