JawaPos.com – Di tengah tekanan eksternal dan meningkatnya risiko stagflasi di berbagai negara, Bank Indonesia (BI) masih tetap memutuskan suku bunga acuannya di level 3,50 persen. Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, kinerja perbankan masih solid di tengah ancaman resesi global.
Tercatat, fungsi intermediasi naik 9,03 persen year-on-year (YoY) per Mei 2022. Pertumbuhan terjadi di seluruh kelompok bank dan hampir di seluruh sektor ekonomi.
Terutama segmen kredit korporasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sejalan dengan berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.
Pertumbuhan kredit UMKM meningkat 16,97 persen YoY. Sedangkan, permintaan pembiayaan baru korporasi terindikasi tumbuh positif yang tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 12,1 persen.
Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit perbankan tetap longgar. Terutama sektor perdagangan, industri, dan pertanian.
Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut. Itu tecermin dari perbaikan penjualan yang selanjutnya meningkatkan permintaan pendanaan perbankan, kemampuan membayar, dan belanja modal korporasi.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : (han/dee/c6/dio)
Credit: Source link