Ilustrasi Sperma
Jakarta, Jurnas.com – Pengangguran yang belum pernah terjadi sebelumnya dan krisis keuangan yang diakibatkan pandemi covid-19 mendorong banyak warga Israel terpaksa menjual sperma ke bank sperma setempat untuk mendapat pundi-pundi uang.
Hal itu dilaporkan Times of Israel pada Minggu (26/07). Dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa Bank sperma melaporkan peningkatan sumbangan sebesar 300 persen.
Laporan itu menunjukkan bahwa pendonor tampaknya termasuk tentara yang telah didemobilisasi dan juga siswa, serta banyak dari mereka yang diberhentikan dari pekerjaan atau mendapat cuti yang tidak dibayar.
Bank-bank sperma publik dan swasta membayar ratusan shekel per donasi, memungkinkan donor untuk memperoleh hingga $ 1.172 setiap bulan.
Seorang pemuda berusia 25 tahun dari Haifa mengatakan bahwa ia telah kehilangan pekerjaannya sebagai koki dan sekarang punya banyak hutang. Bahkan, dia harus meninggalkan apartemennya dan kembali dengan orang tuanya.
“Saya memutuskan untuk menyumbangkan sperma, sehingga saya memiliki kesempatan yang baik untuk menghasilkan uang,” jelasnya.
“Hanya dengan beberapa menit `bekerja` saya bisa mendapatkan $ 879 sebulan dan lebih banyak lagi. Ini penghasilan besar saat ini, sementara saya menganggur,” tambahnya.
Dia menambahkan bahwa dia mengenal banyak anak muda dalam situasi yang sama dengan dirinya.
TAGS : Bank Sperma Pandemi Covid-19 Warga Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/76081/Krisis-Akibat-Covid-19-Banyak-Warga-Israel-Terpaksa-Jual-Sperma/