JawaPos.com – Perusahaan konstruksi milik BUMN, PT. PP (Persero) Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp 53 miliar pada kuartal pertama atau 31 Maret 2022. Angka tersebut naik sebesar 13,42 persen secara tahunan (Yoy) dari Rp 48 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko merangkap Corporate Secretary PT PP Agus Purbianto mengatakan, capaian laba bersih tersebut didorong oleh pendapatan usaha perseroan yang tumbuh 50,79 persen menjadi Rp 4,28 triliun dari capaian tahun 2021, yaitu sebesar 2,83 triliun.
“Perusahaan masih dapat mencatatkan pertumbuhan Pendapatan Usaha dan Laba Bersih di periode ini. Dengan perolehan kinerja tersebut menandakan bahwa perusahaan mulai bangkit dan bertumbuh di masa pandemi Covid-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/5).
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 3,73 triliun sehingga perusahaan mengantongi laba kotor secara konsolidasi sebesar Rp 544,47 miliar dengan marjin laba kotor sebesar 12,7 persen.
Menurutnya, kenaikan pendapatan usaha perusahaan ditopang oleh hampir semua sektor bisnis PT PP yang mengalami pertumbuhan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan di Kuartal 1 tahun 2022 ini.
Dalam laporan keuangan ini tercatat sektor Konstruksi tumbuh sebesar 36 persen, EPC sebesar 26 persen, dan Properti sebesar 37 persen. Sedangkan kontribusi pertumbuhan pendapatan usaha PT PP sebesar Rp 4,28 triliun berasal dari induk usaha sebesar 57 persen dan sisanya sebesar 43 persen berasal dari anak usaha (PP Presisi sebesar 17 persen, PP Semarang Demak sebesar 9 persen, PP Properti sebesar 8 persen, PP Urban sebesar 4 persen, dan lainnya sebesar 5 persen).
Pada Kuartal I tahun 2022, aset PT PP tercatat sebesar Rp 56,60 triliun dengan liabilitas mencapai Rp 42,15 triliun sehingga ekuitas perusahaan yang tercatat pada periode ini mencapai sebesar Rp 14,45 triliun.
Ia menambahkan, hingga dengan akhir Maret 2022, PTPP telah mencatatkan belanja modal (capex) sebesar Rp 854 miliar lebih besar 71,89 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 497 miliar. Adapun belanja modal tersebut telah direalisasikan untuk membiayai anak usaha utama sebesar Rp 250 miliar, anak usaha non utama sebesar Rp 588 miliar, dan investasi aru sebesar Rp 16,3 miliar.
Pada tahun 2022 ini, pihaknya menargetkan penyerapan belanja modal sebesar Rp 4,3 triliun yang direncanakan akan digunakan untuk penyertaan investasi pada anak usaha utama dan non utama, entitas, afiliasi, investasi baru dan kebutuhan aset tetap.
“Pencapaian kinerja keuangan yang berhasil dicatat oleh PTPP di awal tahun cukup positif dimana Selain itu, perusahaan masih optimistis dapat mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan di tahun 2022,” pungkasnya.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link