Kumulatif Kasus COVID-19 Bali Lampaui 27.000, Kematian Masih Terus Bertambah

by

in
Ilustrasi. (BP/Suarsana)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Rabu (3/2), jumlah kasus baru kembali dilaporkan lebih banyak dari tambahan pasien sembuh. Kumulatif kasus COVID-19 Bali selama hampir 11 bulan penanganan pandemi ini melampaui 27 ribu.

Korban jiwa juga dicatatkan bertambah pada hari ini. Jumlahnya sama dengan sehari sebelumnya.

Data Satgas Penanganan COVID-19 Bali, melaporkan terdapat tambahan kasus COVID-19 sebanyak 261 orang. Kumulatifnya mencapai 27.127 orang.

Sementara itu, kasus sembuh juga masih dilaporkan. Sayangnya jumlah pasien sembuh hari ini lebih sedikit dari kasus baru. Terdapat 238 orang dinyatakan sembuh sehingga kumulatifnya mencapai 22.945 orang (84,58 persen).

Korban jiwa masih bertambah. Jumlahnya dilaporkan sebanyak 6 rang. Kumulatif kasus meninggal mencapai 702 orang (2,59 persen). Rinciannya 698 WNI dan 4 WNA.

Kasus aktif saat ini mencapai 3.479 orang (12,82 persen) yang kini menjalani perawatan atau dikarantina. Mereka dirawat di 17 RS dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.

Terkait masih tingginya kasus kematian, kondisi ini juga terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito dalam update mingguan yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden dipantau dari Denpasar, Selasa (2/2) sore mengatakan pemerintah pusat dan daerah saat ini telah berupaya meningkatkan pelayanan COVID-19 seperti menambah jumlah tempat tidur pasien, menyediakan alat-alat penunjang pemeriksaan laboratorium serta meningkatkan pemeriksaan COVID-19.

Terkait kematian tingkat nasional, Wiku mengatakan perkembangan minggu ini buruk. Padahal pada minggu sebelumnya perkembangannya membaik karena terjadi penurunan angka kenaikan kematian.

“Minggu ini angka kematian meningkat tajam naik 25,3 persen dari angka minggu sebelum sebesar 3 persen. Dan 5 provinsi teratas kenaikan tertinggi minggu ini terjadi di Jawa Barat karena meningkat lebih dari dua kali lipat dari minggu sebelumnya,” ungkapnya.

Jawa Barat naik 245 (170 vs 415), Jawa Tengah naik 142 (348 vs 490), Sulawesi Utara naik 38 (19 vs 57), DKI Jakarta naik 29 (250 vs 279) dan Kalimantan Utara naik 24 (0 vs 24). Pada persentase tertinggi ada di Jawa Timur (6,92%), Lampung (5,15%), Sumatera Selatan (4,74%), Aceh (4,09%) dan Jawa Tengah (4,02%).

Ia mengatakan menekan angka kematian harus menjadi prioritas utama dalam penanganan COVID-19. Karena angka kesembuhan dapat ditingkatkan dengan mudah. “Berdasarkan data sebesar 77,5 persen kasus positif dan 78,6 persen kesembuhan berasal dari usia 19 – 59 tahun. Sedangkan angka kematian didominasi usia lebih dari 59 tahun sebesar 47,1 persen,” ujar Wiku.

Masyarakat diharapkan selalu menerapkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan harus dijadikan sebagai kebiasaan baru yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. (Diah Dewi/balipost)

Credit: Source link