Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Persatuan Bengkel otomotif Indonesia (PBOIN), Hermas E Prabowo memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan terhadap mobil yang lama tidak terpakai usai ditinggal mudik Lebaran ke kampung halaman.
Saat dihubungi ANTARA, Senin, Hermas menyebut mobil yang ditinggal lama perlu diperiksa karena dapat mengalami beberapa hal tergantung pada kondisi lingkungan dan bagaimana mobil itu ditinggalkan, mulai dari penurunan kinerja aki atau baterai hingga kerusakan mekanis.
“Sebelum menyalakan mobil, pastikan tegangan listrik aki cukup, sehingga mampu untuk starter mobil, pastikan air akinya cukup (jenis aki basah), tambahkan bila kurang,” kata dia.
Baca juga: Kaki-kaki LCGC dinilai lebih lemah dibandingkan kendaraan lain
Baca juga: Siasat mencegah kerusakan cat pada mobil kesayangan
Kemudian, periksa pula oli mesin dengan menarik tongkat ukur oli yang biasanya terletak dekat mesin. Umumnya, tongkat ukur oli memiliki pegangan berwarna cerah dan terdapat tanda atau tulisan “OIL” pada tongkat tersebut.
Periksa tingkat oli yang menempel pada tongkat. Biasanya, ada tanda atau dua tanda pada tongkat yang menunjukkan level minimum dan maksimum oli. Pastikan level oli berada di antara dua tanda tersebut. Jika level oli berada di bawah level minimum, tambahkan oli sesuai kebutuhan.
Selain tingkatnya, perhatikan juga kondisi oli. Oli yang sehat biasanya berwarna kecokelatan atau kehitaman dan bersih. Jika oli terlihat kotor, berwarna keruh atau berbau busuk, mungkin sudah waktunya untuk menggantinya.
“Lalu perlu cek juga apakah mobil selama ditinggal jadi sarang tikus atau tidak, biasanya dapat tercium bau tidak sedap yang khas,” ujar Hermas.
Hermas menyebut, mobil yang ditinggalkan bisa menjadi tempat persembunyian bagi hewan atau serangga. Paling sering adalah tikus, yang bisa merusak kabel-kabel, karet, atau bagian-bagian lainnya.
“Periksa semua fungsi lampu, sistem pengereman dan fitur mobil, kalau aman semuanya, baru lah starter (nyalakan) mobil dan biarkan mesin hidup 10-15 menit sampai suhu kerja mesin tercapai, lalu coba tes maju dan mundur,” jelasnya.
Karena mobil terparkir lama, Hermas mengungkap pemilik perlu memastikan kinerja rem tidak “terkunci” atau kaku. Efek tersebut umum terjadi pada mobil yang telah timbul karat.
Pastikan pula kondisi ban beserta tekanannya, tambah angin bila ban telah kempes akibat menahan tekanan yang terus-menerus.
“Terakhir, bila semua hal tersebut aman, pastikan semua informasi indikator lampu (umumnya ada di cluster meter) tidak ada yang menyala akibat kegagalan sistem bekerja, lalu mobil bisa untuk digunakan kembali,” kata Hermas.
Baca juga: Lima penyebab performa kendaraan bermesin diesel menurun
Baca juga: Ban mobil bisa meledak di cuaca panas, bagaimana mencegahnya?
Baca juga: Tiga alasan paling sering sebabkan ban kendaraan lekas rusak
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Credit: Source link