Situasi pemeriksaan di kedatangan bandara Papua Barat yang mengantisipasi virus corona. (Foto : Jurnas/ist).
Jakarta, Jurnas.com- Walau terletak di barat Papua dan hingga kini masih zero kasus, komitmen serta kesiapan Pemerintah Daerah (Pemda) Teluk Bintuni, Papua Barat melawan wabah virus Corona (Covid-19) tak perlu diragukan.
Seperti dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Teluk Bintuni, Frangky D. Mobilala, Minggu (22/3), sejumlah upaya kiat pencegahan serta pengadaan alat kesehatan (alkes) telah diupayakan. Salah satunya adalah dengan mendatangkan alat pengukur suhu tubuh atau termometer tembak (termometer infra red) dan alat pelindung diri (APD) serta cairan disinfektan.
“Logistik beberapa sudah mulai didatangkan. Hari ini atau besok logistik sudah tiba, termasuk termometer atau termogram dan APD,” beber Frangky D Mobilala melalui pesan yang diterima jurnas.com, Senin (23/3/2020) siang.
Alkes-alkes yang mulai berdatangan ini telah di set serta didistribusikan sesuai dengan pemetaan yang telah dilakukan. Dikatakannya lagi, pihaknya melakukan pengadaan termogram sementara sebanyak 20 buah. Pasalnya, harga alat ini yang biasanya hanya Rp400 ribu, sekarang sudah menembus Rp2,4 juta rupiah. Demikian juga dengan kebutuhan masker. Seperti dijelaskan Frangky, dari update data terakhir, jumlah masker baru tersedia 300 dus dengan masing-masing dus berisi 50 buah. Hingga total jumlah masker yang ada adalah 15 ribu.
“Sedangkan APD yang seperti baju astronot itu mungkin dua tiga hari sudah tiba dari Sorong. Untuk masker kami rasa cukup, tapi tetap akan kami tambah. Kami akan lihat apakah ada yang perlu kita distribusikan lagi atau tidak. Kita akan pastikan logistik dulu, kalau memungkinkan akan kami didistribusikan. Yang sudah kami distribusikan salah satunya ke Babo,” ujar Frangky.
Sejak terbentuknya Satgas Covid-19 yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Gustaf Manuputty pada Kamis (19/3) lalu, sudah mulai melakukan pemeriksaan di sejumlah titik, di antaranya: pelabuhan, bandara, pintu masuk jalan darat dari Manokwari serta di beberapa Puskesmas, yakni Puskesmas Manimeri, Muturi dan Bintuni termasuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Direncanakan, Tim Satgas Covid-19 akan bersekretariat di salah satu ruangan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintuni dengan pelayanan 24 jam. Sementara update perkembangan info Covid-19 di Teluk Bintuni per 20 Maret 2020, Kasus terkonfirmasi positif Covid-19: 0 kasus, sudah diperiksa/diswab: 0 kasus, negatif: 0 kasus, hasil positif: 0 kasus, masih dalam proses: 0 kasus.
Kemudian, Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini: 0 kasus, Pasien Dalam Pengawasan (PDP): 0 kasus, pasien PDP meninggal: 0 kasus, dan pasien kondisi probable saat ini: 0 kasus Statistik penyebaran Covid-19 di Teluk Bintuni masih menunjukkan angka nol alias zero kasus, namun Pemkab Teluk Bintuni terus melakukan sosialisasi upaya-upaya pencegahan untuk menekan kemungkinan penyebaran virus ini.
Upaya pencegahan dan penanganan pun terus digalakkan Pemda. Bentuk pelayanan publik ini merupakan komitmen dari Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw M.T sesuai petunjuk Presiden Jokowi. Pengalihfungsian ruangan-ruangan yang dimiliki Pemkab pun terus dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Kantor Bupati Teluk Bintuni juga disiagakan sebagai posko penanganan Covid-19 dan beroperasi selama 24 jam nonstop.
“Di posko tersebut, petugas jaga bergantian dari Puskesmas Manimeri dan Puskesmas Muturi,” ujar Juru Bicara Covid -19 Kabupaten Teluk Bintuni, dr Wiendo.
“Sedangkan untuk pelabuhan dan bandara akan disesuaikan dengan jadwal kedatangan dan keberangkatan,” sambung Wiendo.
TAGS : Teluk Bintuni Virus Corona Zero Kasus
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin