JawaPos.com – Ketua Tim Pengawas Internal Pelaksanaan Haji, Nizar Ali, menilai pelayanan kesehatan haji di bawah Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arab Saudi sudah bekerja dengan baik. Pelayanan yang diberikan kepada jemaah dianggap memuaskan.
“Pertama kami menyampaikan terima kasih, apresiasi seluruh layanan kesehatan ter-cover dengan sangat baik. Para jemaah selaku pasien merasakan keramahan dan layanan terbaik di Klinik Kesehatan Haji,” ujar Nizar, Sabtu (2/7).
Nizar juga mengapresiasi uji coba rompi penurun panas. Rompi tersebut mulai tahun ini diuji coba ke para jemaah.
“Mungkin selama sembilan tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini sebuah inovasi yang perlu direspons, dipikirkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung bersentuhan di lapangan,” imbuhnya.
Menurutnya, cuaca siang hari di Arab Saudi rata-rata lebih dari 40 derajat. Sehingga inovasi rompi penurun panas ini sangat cocok. Rompi penurun panas merupakan rompi berbahan carbon cool yang ketika digunakan bisa memberikan sensasi rasa dingin di tubuh.
Rompi ini bisa bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik mentari. Sehingga sangat cocok digunakan oleh jemaah serta petugas yang terus bergerak di tengah udara terik Arab Saudi.
“Rompi ini mengandung carbon cool tentu memiliki manfaat yang cukup besar terhadap daya tahan tubuh, terutama untuk petugas seksus (seksi khusus) yang mobile,” jelasnya.
Selain untuk petugas seksus, rompi ini juga sangat cocok digunakan jemaah dengan risiko tinggi (risti) saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
“Ini juga bisa ekspan ke jemaah saat lempar jumrah karena jalannya begitu jauh di bawah terik matahari, jadi tidak perlu lagi gunakan payung apalagi bobotnya hanya 2 kg,” pungkas Nizar.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link